10 Hal Aneh yang Pernah Dicoba untuk Mengatasi Disfungsi Ereksi

Pemimpin Nazi Hitler dikabarkan memakai suntikan hormon testosterone dari air mani banteng untuk menjaga agar penisnya bisa tetap ereksi. Hal ini disebut-sebut sebagai versi awal dari viagra atau viagra primitif. (Foto: Thinkstock)
Salah satu terapi modern awal untuk disfungsi ereksi adalah dengan menggunakan listrik atau galvanisme. Dokter akan mengalirkan listrik ke penis dengan harapan tegangan yang masuk dapat memaksa penis untuk ereksi. (Foto: Thinkstock)
Penis anjing laut dipercaya oleh praktisi kesehatan di Asia memiliki khasiat untuk seks. Penis anjing laut ini dikeringkan lalu dimakan atau dicampur dengan buah zakarnya untuk menjadi minuman. (Foto: Thinkstock)
Di pasaran banyak beredar apa yang disebut pompa penis. Bentuknya seperti tabung yang ujungnya dapat ditempel pada penis menghasilkan vakum yang bisa memaksa darah masuk ke penis dan memicu ereksi. (Foto: Alibaba)
Dokter palsu John Romulus Brinkley dari Amerika sempat melakukan transplantasi testis kambing pada pasiennya untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi. Tentu saja hal tersebut tak berhasil dan beberapa pasien mengalami infeksi bahkan sampai meninggal dunia. (Foto: Thinkstock)
Di Amerika sempat beredar produk kopi yang memiliki zat aktif mirip dengan viagra. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat menyarankan orang-orang berhenti menggunakannya karena bisa menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya. (Foto: Thinkstock)
Ada obat produk kesuburan pria populer yang mengandung berbagai jenis serangga yang dikeringkan, zink, dan senyawa racun. Obat bekerja dengan memaksa darah ke penis namun sayangnya juga mengiritasi saluran kencing. (Foto: Thinkstock) 
Pada tahun 2500 sebelum masehi, filsuf china percaya bahwa ketidakseimbangan yin dan yang sebagai penyebab masalah ereksi. Untuk mengobatinya mereka pun menggunakan obat ramuan dan juga akupunktur pada penis. (Foto: Thinkstock)
Sekitar tahun 1818 dokter menyarankan pria dengan disfungsi ereksi untuk menggoyang-goyangkan penisnya seperti cambuk. Hal tersebut ditujukan agar darah mengalir ke penis namun demikian berisiko juga menimbulkan luka eksternal. (Foto: Thinkstock)
Pada buku seks kamasutra tertulis pemakaian sengatan tawon untuk membuat penis ereksi. Caranya dengan mencampurkan sengatan tawon dengan minyak lalu dipakai selama 10 hari berturut-turut. Ketika penis mulai bengkak maka pria harus tidur telungkup agar darah mengalir ke penis. (Foto: Thinkstock)
Pemimpin Nazi Hitler dikabarkan memakai suntikan hormon testosterone dari air mani banteng untuk menjaga agar penisnya bisa tetap ereksi. Hal ini disebut-sebut sebagai versi awal dari viagra atau viagra primitif. (Foto: Thinkstock)
Salah satu terapi modern awal untuk disfungsi ereksi adalah dengan menggunakan listrik atau galvanisme. Dokter akan mengalirkan listrik ke penis dengan harapan tegangan yang masuk dapat memaksa penis untuk ereksi. (Foto: Thinkstock)
Penis anjing laut dipercaya oleh praktisi kesehatan di Asia memiliki khasiat untuk seks. Penis anjing laut ini dikeringkan lalu dimakan atau dicampur dengan buah zakarnya untuk menjadi minuman. (Foto: Thinkstock)
Di pasaran banyak beredar apa yang disebut pompa penis. Bentuknya seperti tabung yang ujungnya dapat ditempel pada penis menghasilkan vakum yang bisa memaksa darah masuk ke penis dan memicu ereksi. (Foto: Alibaba)
Dokter palsu John Romulus Brinkley dari Amerika sempat melakukan transplantasi testis kambing pada pasiennya untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi. Tentu saja hal tersebut tak berhasil dan beberapa pasien mengalami infeksi bahkan sampai meninggal dunia. (Foto: Thinkstock)
Di Amerika sempat beredar produk kopi yang memiliki zat aktif mirip dengan viagra. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat menyarankan orang-orang berhenti menggunakannya karena bisa menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya. (Foto: Thinkstock)
Ada obat produk kesuburan pria populer yang mengandung berbagai jenis serangga yang dikeringkan, zink, dan senyawa racun. Obat bekerja dengan memaksa darah ke penis namun sayangnya juga mengiritasi saluran kencing. (Foto: Thinkstock) 
Pada tahun 2500 sebelum masehi, filsuf china percaya bahwa ketidakseimbangan yin dan yang sebagai penyebab masalah ereksi. Untuk mengobatinya mereka pun menggunakan obat ramuan dan juga akupunktur pada penis. (Foto: Thinkstock)
Sekitar tahun 1818 dokter menyarankan pria dengan disfungsi ereksi untuk menggoyang-goyangkan penisnya seperti cambuk. Hal tersebut ditujukan agar darah mengalir ke penis namun demikian berisiko juga menimbulkan luka eksternal. (Foto: Thinkstock)
Pada buku seks kamasutra tertulis pemakaian sengatan tawon untuk membuat penis ereksi. Caranya dengan mencampurkan sengatan tawon dengan minyak lalu dipakai selama 10 hari berturut-turut. Ketika penis mulai bengkak maka pria harus tidur telungkup agar darah mengalir ke penis. (Foto: Thinkstock)