Buat yang Penasaran, Begini Tahap-tahap Mata Palsu Dibuat

Di klinik Ilyarsi Okularis, Rizwan Ilyasin mempraktikkan bagaimana proses pembuatan mata palsu. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Tahap pertama dimulai dengan memasukkan piringan pengukur khusus ke dalam rongga mata. Piringan memiliki pipa di mana gel alginat bisa disuntikkan untuk membentuk cetakan rongga mata pasien. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)

Dengan menuangkan lilin yang sudah dicairkan ke dalam cetakan, Rizwan membuat model awal mata palsu. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Hasil model lilin dari cetakan memperlihatkan bagaimana bentuk protesa mata yang sesuai dan nyaman untuk rongga mata. Tiap pasien bentuknya bisa berbeda. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Memasukkan iris palsu ke dalam lilin. Iris ini sudah dibeli langsung jadi dan memang khusus untuk membuat mata palsu. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Model mata palsu dari lilin yang sudah dilengkapi iris dan dirapihkan. Rizwan akan mencoba memasang mata lilin ini ke pasien untuk penyesuaian akhir sebelum membuat produk jadi dari akrilik. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Bila sudah sesuai dengan ukuran pasien, model mata palsu dari lilin akan dimasukkan ke dalam mangkuk khusus berisi akrilik dan diberi tekanan dari atas dan bawah. Mangkuk kemudian dipanaskan di dalam oven khusus agar akriliknya mengeras. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Hasilnya mata palsu yang kini terbuat dari akrilik. Rizwan pun memberi sapuan cat untuk memberikan detail khusus agar mata palsu tersebut tampak semakin mirip dengan mata pasien yang masih tersisa. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Sebelum diberikan ke pasien mata palsu dipoles terlebih dahulu agar terlihat berkilau seperti mata pada umumnya. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Mata palsu yang sudah jadi dan siap dipakai pasien. Rizwan menyarankan agar setiap setahun sekali kembali untuk dibersihkan dan dipoles kembali. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Di klinik Ilyarsi Okularis, Rizwan Ilyasin mempraktikkan bagaimana proses pembuatan mata palsu. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Tahap pertama dimulai dengan memasukkan piringan pengukur khusus ke dalam rongga mata. Piringan memiliki pipa di mana gel alginat bisa disuntikkan untuk membentuk cetakan rongga mata pasien. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Dengan menuangkan lilin yang sudah dicairkan ke dalam cetakan, Rizwan membuat model awal mata palsu. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Hasil model lilin dari cetakan memperlihatkan bagaimana bentuk protesa mata yang sesuai dan nyaman untuk rongga mata. Tiap pasien bentuknya bisa berbeda. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Memasukkan iris palsu ke dalam lilin. Iris ini sudah dibeli langsung jadi dan memang khusus untuk membuat mata palsu. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Model mata palsu dari lilin yang sudah dilengkapi iris dan dirapihkan. Rizwan akan mencoba memasang mata lilin ini ke pasien untuk penyesuaian akhir sebelum membuat produk jadi dari akrilik. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Bila sudah sesuai dengan ukuran pasien, model mata palsu dari lilin akan dimasukkan ke dalam mangkuk khusus berisi akrilik dan diberi tekanan dari atas dan bawah. Mangkuk kemudian dipanaskan di dalam oven khusus agar akriliknya mengeras. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Hasilnya mata palsu yang kini terbuat dari akrilik. Rizwan pun memberi sapuan cat untuk memberikan detail khusus agar mata palsu tersebut tampak semakin mirip dengan mata pasien yang masih tersisa. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Sebelum diberikan ke pasien mata palsu dipoles terlebih dahulu agar terlihat berkilau seperti mata pada umumnya. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)
Mata palsu yang sudah jadi dan siap dipakai pasien. Rizwan menyarankan agar setiap setahun sekali kembali untuk dibersihkan dan dipoles kembali. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)