Sharekia dan Cara Uniknya untuk Kenalkan Vitiligo

Kulit belangnya pertama kali muncul setelah melahirkan anak pertamanya di tahun 2006, yaitu di dekat alisnya. Namun belang itu merembet dengan cepat ke wajah, lengan dan kakinya. (Foto: Instagram/rekiawinston)
Setahun kemudian ia baru memeriksakan diri dan dokter mengatakan wanita berusia 31 tahun itu mengidap vitiligo. (Foto: Instagram/rekiawinston)
Namun pengobatan apapun, seperti krim steroid tak mempan mengatasi kondisinya. Bahkan bukannya sembuh, tetapi belangnya makin melebar setelah ia melahirkan anak kedua dan ketiganya. (Foto: Instagram/rekiawinston)
Dokter pun menduga ini ada kaitannya dengan perubahan hormonal yang terjadi pada Sharekia saat mengandung. Sebagai perawat, ia bisa memahami hal ini dengan baik. (Foto: Instagram/rekiawinston)
Hanya saja ia malu bila harus keluar rumah. Tiap kali berangkat kerja, ia sampai harus memakai make up sangat tebal untuk menutupi belangnya. Orang-orang pun melihatnya dengan tatapan heran, bahkan ada yang mengira kondisi kulitnya bisa menular. (Foto: Instagram/rekiawinston)
Lama-kelamaan Sharekia sadar bahwa kondisi itu tidaklah seburuk yang ia bayangkan dan ia bisa menerimanya. Hal ini ditunjukkannya dengan mengunggah foto-foto di media sosial yang diberi tagar #oreo, #cow, atau #moo. (Foto: Instagram/rekiawinston)
Ia juga memberi caption unik di hampir setiap unggahan fotonya, antara lain 'Saya mengidap vitiligo dan jika Anda tidak menyukainya, ya jangan lihat!' atau 'Kalau Anda tak tahu apa itu vitiligo, bayangkan saja seekor sapi atau biskuit Oreo!'. (Foto: Instagram/rekiawinston)
Wanita asal Richmond, Virginia ini berharap upayanya juga akan mendorong pengidap vitiligo lain agar tak malu di depan publik. Di akun Instagramnya, Sharekia juga sering memberikan edukasi tentang vitiligo lengkap dengan foto kondisinya sendiri. (Foto: Instagram/rekiawinston)
Kulit belangnya pertama kali muncul setelah melahirkan anak pertamanya di tahun 2006, yaitu di dekat alisnya. Namun belang itu merembet dengan cepat ke wajah, lengan dan kakinya. (Foto: Instagram/rekiawinston)
Setahun kemudian ia baru memeriksakan diri dan dokter mengatakan wanita berusia 31 tahun itu mengidap vitiligo. (Foto: Instagram/rekiawinston)
Namun pengobatan apapun, seperti krim steroid tak mempan mengatasi kondisinya. Bahkan bukannya sembuh, tetapi belangnya makin melebar setelah ia melahirkan anak kedua dan ketiganya. (Foto: Instagram/rekiawinston)
Dokter pun menduga ini ada kaitannya dengan perubahan hormonal yang terjadi pada Sharekia saat mengandung. Sebagai perawat, ia bisa memahami hal ini dengan baik. (Foto: Instagram/rekiawinston)
Hanya saja ia malu bila harus keluar rumah. Tiap kali berangkat kerja, ia sampai harus memakai make up sangat tebal untuk menutupi belangnya. Orang-orang pun melihatnya dengan tatapan heran, bahkan ada yang mengira kondisi kulitnya bisa menular. (Foto: Instagram/rekiawinston)
Lama-kelamaan Sharekia sadar bahwa kondisi itu tidaklah seburuk yang ia bayangkan dan ia bisa menerimanya. Hal ini ditunjukkannya dengan mengunggah foto-foto di media sosial yang diberi tagar #oreo, #cow, atau #moo. (Foto: Instagram/rekiawinston)
Ia juga memberi caption unik di hampir setiap unggahan fotonya, antara lain Saya mengidap vitiligo dan jika Anda tidak menyukainya, ya jangan lihat! atau Kalau Anda tak tahu apa itu vitiligo, bayangkan saja seekor sapi atau biskuit Oreo!. (Foto: Instagram/rekiawinston)
Wanita asal Richmond, Virginia ini berharap upayanya juga akan mendorong pengidap vitiligo lain agar tak malu di depan publik. Di akun Instagramnya, Sharekia juga sering memberikan edukasi tentang vitiligo lengkap dengan foto kondisinya sendiri. (Foto: Instagram/rekiawinston)