Untuk mengetahui seseorang mengalami buta warna atau tidak, kamu harus menjalani sebuah tes penglihatan warna Ishihara. Sesuai dengan namanya, penemu tes ini adalah Shinobu Ishihara, seorang ophthalmologist dari Jepang, pada tahun 1917. (Foto: Instagram/the_n_nicole)
Nah, ketika menjalani tes ini, kamu biasanya akan dihadapkan dengan piringan berwarna yang dinamakan pseudoisochromatic yang dipenuhi dengan titik-titik. (Foto: Instagram/cloudforgets)
Titik-titik tersebut kemudian akan membentuk suatu angka yang harus kamu temukan. (Foto: Instagram/maitlandvisioncenter)
Warna dari titik-titik itu akan dibuat hampir menyerupai sehingga orang yang terdeteksi buta warna akan mengalami kesulitan ketika sedang mencoba menemukan angka yang tersembunyi. (Foto: Instagram/winmiaw19)
Bisa juga, orang yang mengalami buta warna melihat angka berbeda dengan apa yang ditemukan orang dengan penglihatan normal. Buta warna jenisnya pun beragam, ada yang parsial atau bahkan total (monochromacy). (Foto: Instagram/cloudforgets)