10 Hal yang Bisa Terjadi Jika Ponsel Dibawa ke Toilet

Terlalu lama duduk di toilet dilaporkan bisa meningkatkan risiko reverse peristaltik. Gerakan usus yang seharusnya mendorong kotoran keluar dari usus, berbalik arah hingga menyebabkan susah buang air besar. Foto: Thinkstock
 
Dalam sebuah kasus terbaru, terlalu lama duduk di toilet memicu prolaps rektum. Usus seorang pria di China keluar dari usus setelah duduk lebih dari 30 menit di toilet sambil memainkan ponsel. Foto: Thinkstock
 
Walau tidak seekstrem prolaps rektum, risiko lain juga bisa terjadi pada anus. Terlalu lama duduk bisa memicu kekambuhan wasir atau hemorrhoid. Foto: Thinkstock
 
Percikan air dari dalam kloset menyebarkan berbagai jenis kuman penyebab penyakit, di antaranya salmonella, E.coli, shigella, dan campylobacter. Kuman-kuman itu banyak ditemukan di celah-celah posel akibat terlalu sering dibawa ke toilet. Foto: Thinkstock
 
Jangankan dipegang saat duduk atau jongkok di toilet. Disimpan di rak sekalipun, masih ada risiko ponsel terkontaminasi kuman karena droplet atau percikan air saat menge-flush konon bisa menyebar hingga radius 4 meter. Foto: Thinkstock
 
Dan karena dianggap sepele, risiko kontaminasi kuman pada permukaan ponsel kerap terabaikan. Menurut penelitian, permukaan toilet justru 18 kali lebih bersih dari permukaan ponsel. Foto: Thinkstock
 
Sebuah laporan dari Sydney Water pernah mengungkap benda-benda aneh yang terjebak di penampungan tinja. Ponsel termasuk di antaranya, yang kemungkinan tanpa sengaja jatuh ke jamban dan ter-flush bersama tinja. Foto: Thinkstock
 
Risiko kecanduan juga perlu diantisipasi. Sebuah survei di Amerika Serikat menyebut 30 persen responden tidak bisa buang air besar dengan lancar jika tidak membawa ponsel. Foto: Thinkstock
 
Survei yang sama juga mengungkap 1 dari 6 responden langsung memegang ponsel setelah cebok. Hasilnya, 16 persen ponsel mereka terkontaminasi Escherichia coli, bakteri yang ditemukan pada kotoran manusia. Foto: Thinkstock
 
Sebuah penelitian di Inggris mengungkap orang dewasa menghabiskan waktu lebih lama di toilet dibanding untuk olahraga. Makin lama berada di toilet, makin sedikit pula waktu untuk olahraga. Foto: Thinkstock
Terlalu lama duduk di toilet dilaporkan bisa meningkatkan risiko reverse peristaltik. Gerakan usus yang seharusnya mendorong kotoran keluar dari usus, berbalik arah hingga menyebabkan susah buang air besar. Foto: Thinkstock 
Dalam sebuah kasus terbaru, terlalu lama duduk di toilet memicu prolaps rektum. Usus seorang pria di China keluar dari usus setelah duduk lebih dari 30 menit di toilet sambil memainkan ponsel. Foto: Thinkstock 
Walau tidak seekstrem prolaps rektum, risiko lain juga bisa terjadi pada anus. Terlalu lama duduk bisa memicu kekambuhan wasir atau hemorrhoid. Foto: Thinkstock 
Percikan air dari dalam kloset menyebarkan berbagai jenis kuman penyebab penyakit, di antaranya salmonella, E.coli, shigella, dan campylobacter. Kuman-kuman itu banyak ditemukan di celah-celah posel akibat terlalu sering dibawa ke toilet. Foto: Thinkstock 
Jangankan dipegang saat duduk atau jongkok di toilet. Disimpan di rak sekalipun, masih ada risiko ponsel terkontaminasi kuman karena droplet atau percikan air saat menge-flush konon bisa menyebar hingga radius 4 meter. Foto: Thinkstock 
Dan karena dianggap sepele, risiko kontaminasi kuman pada permukaan ponsel kerap terabaikan. Menurut penelitian, permukaan toilet justru 18 kali lebih bersih dari permukaan ponsel. Foto: Thinkstock 
Sebuah laporan dari Sydney Water pernah mengungkap benda-benda aneh yang terjebak di penampungan tinja. Ponsel termasuk di antaranya, yang kemungkinan tanpa sengaja jatuh ke jamban dan ter-flush bersama tinja. Foto: Thinkstock 
Risiko kecanduan juga perlu diantisipasi. Sebuah survei di Amerika Serikat menyebut 30 persen responden tidak bisa buang air besar dengan lancar jika tidak membawa ponsel. Foto: Thinkstock 
Survei yang sama juga mengungkap 1 dari 6 responden langsung memegang ponsel setelah cebok. Hasilnya, 16 persen ponsel mereka terkontaminasi Escherichia coli, bakteri yang ditemukan pada kotoran manusia. Foto: Thinkstock 
Sebuah penelitian di Inggris mengungkap orang dewasa menghabiskan waktu lebih lama di toilet dibanding untuk olahraga. Makin lama berada di toilet, makin sedikit pula waktu untuk olahraga. Foto: Thinkstock