Alat hemiparesis simulator, yaitu alat yang dipasangkan di kaki atau tangan sehingga membuat pergerakkan tubuh terbatas seakan-akan 'lumpuh' sesaat. Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth
Untuk memaksimalkan simulasi, digunakan penyumbat telinga sehingga pendengaran kita pun merasa terganggu. Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth
Saat merasakan stroke setengah badan bagian atas, diberikan juga satu buah permen lolipop untuk mengganjal sebagian mulut. Hal ini bertujuan agar kita juga merasakan sulitnya berbicara seperti yang orang stroke rasakan. Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth
Penyangga kaki yang dipasangkan membuat lutut tidak bisa ditekuk atau kaku. Ditambah penyangga seberat 5 kilogram yang diletakkan di atas pergelangan kaki membuatnya berjalan lebih berat. Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth
Penyangga itu membuat orang yang menggunakannya merasa kesulitan untuk berjalan. Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth
Selain penyangga kaki, juga dipakaikan arm sling untuk penyangga tangan. Arm sling ini membuat tangan tidak bisa diluruskan. Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth
Dibuat lumpuh setengah bagian tubuh, pergerakkan tubuh semakin sulit, terutama untuk berjalan harus dibantu dengan tongkat. Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth
Bukan hanya berjalan, untuk mengambil sesuatu saja cukup sulit. Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth
Semua orang yang mencoba alat ini mengeluhkan sulitnya bergerak seperti yang dirasakan kebanyakan orang stroke. Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth
Mau mencoba merasakan sendiri 'lumpuh' sesaat dengan alat ini? Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth