Bikin Keramik, Terapi Psikologis untuk Anak Pengidap Kanker

Allen bersama anak-anak pengidap kanker asyik membuat kerajinan dari keramik. Bagi Allen,  selain berobat, anak pengidap kanker juga perlu diberi dukungan psikis. Salah satunya dengan mengajak mereka melakukan kegiatan positif seperti ini. (Foto: Suryaman Candi/detikHealth)
Media keramik dipilih khusus karena untuk membuat sesuatu dari keramik yang berbahan tanah liat ini diperlukan tekanan sedemikian rupa agar hasilnya tidak mudah retak dan menyatu dengan sempurna saat dibakar. (Foto: Suryaman Candi/detikHealth)
Hal ini memberikan keuntungan tersendiri bagi anak pengidap kanker. "Kenapa keramik? Karena keramik membutuhkan keahlian motorik khusus. Nah sensor motorik anak-anak kanker ini udah mulai hilang karena kemoterapi karenanya butuh kegiatan yang bjsa meregenerasi sensor motorik mereka, salah satunya media keramik ini," terang Allen.
Namun bagi Allen, yang lebih penting adalah anak-anak tersebut bisa bersenang-senang tanpa harus memikirkan penyakit kankernya. "Secara psikologis pun membantu mereka untuk melupakan penyakitnya dan lebih fokus senang-senang sambil bermain bersama teman-temannya," tambahnya.
Karya-karya anak-anak pengidap kanker ini akan dipamerkan dalam waktu dekat. Tujuan Allen memang untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa anak-anak pengidap kanker juga bisa berkarya. (Foto: Suryaman Candi/detikHealth)
Allen bersama anak-anak pengidap kanker asyik membuat kerajinan dari keramik. Bagi Allen,  selain berobat, anak pengidap kanker juga perlu diberi dukungan psikis. Salah satunya dengan mengajak mereka melakukan kegiatan positif seperti ini. (Foto: Suryaman Candi/detikHealth)
Media keramik dipilih khusus karena untuk membuat sesuatu dari keramik yang berbahan tanah liat ini diperlukan tekanan sedemikian rupa agar hasilnya tidak mudah retak dan menyatu dengan sempurna saat dibakar. (Foto: Suryaman Candi/detikHealth)
Hal ini memberikan keuntungan tersendiri bagi anak pengidap kanker. Kenapa keramik? Karena keramik membutuhkan keahlian motorik khusus. Nah sensor motorik anak-anak kanker ini udah mulai hilang karena kemoterapi karenanya butuh kegiatan yang bjsa meregenerasi sensor motorik mereka, salah satunya media keramik ini, terang Allen.
Namun bagi Allen, yang lebih penting adalah anak-anak tersebut bisa bersenang-senang tanpa harus memikirkan penyakit kankernya. Secara psikologis pun membantu mereka untuk melupakan penyakitnya dan lebih fokus senang-senang sambil bermain bersama teman-temannya, tambahnya.
Karya-karya anak-anak pengidap kanker ini akan dipamerkan dalam waktu dekat. Tujuan Allen memang untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa anak-anak pengidap kanker juga bisa berkarya. (Foto: Suryaman Candi/detikHealth)