Di usianya yang kini 71 tahun, Oscar Tabarez menjadi pelatih tertua di Piala Dunia 2018. (Foto: GettyImages)
Pelatih timnas Uruguay ini tampak menarik perhatian ketika ia mengenakan tongkat, mengendarai kursi roda elektrik dan sempat dibantu oleh beberapa staf untuk berjalan ke arena stadion. (Foto: remezcla)
Rupanya, ia mengidap penyakit saraf dan degeneratif langka bernama Guillan-Barre Syndrome (GBS) dan terdiagnosis sejak 2016. (Foto: GettyImages)
Menurut National Health Service, sindrom ini menyerang saraf di beberapa bagian tubuh, umumnya kaki dan tangan. (Foto: GettyImages)
Penyakit ini bisa menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian. Tabarez disebut diminta untuk rehat dari pekerjaan demi pemulihan namun ia menolak dan tetap melatih Uruguay. (Foto: GettyImages)
Tabarez pensiun dari pesepakbola di usia 32 tahun sebelum banting setir jadi pelatih. Ia bermain selama 12 tahun di enam klub. (Foto: GettyImages)
Sebelumnya, ia pernah melatih Kolombia, Argentina, Italia dan Spanyol. Kemudian melatih timnas Uruguay pada 1988 hingga 1990. Lalu kembali lagi pada tahun 2006. (Foto: GettyImages)
Tahun 2018 ini menjadi Piala Dunia ketiga Tabarez bersama Uruguay, setelah edisi tahun 2010 dan 2014. (Foto: GettyImages)
Tabarez juga pernah menjadi guru SD, hal ini menguntungkannya saat melatih karena mudah menerapkan kedisiplinan. (Foto: GettyImages)
Oleh karena itu ia mendapat julukan El Maestro yang berarti the teacher atau sang guru. FIFA bahkan pernah menganugerahkan Order of Merit kepada Tabarez. (Foto: GettyImages)