4 Bersaudara yang Tangan Kakinya 'Membatu' Akibat Penyakit Langka

Habibullah Bhatti (19), Mehrunisa (15), Nasebullah Bhatti (10), dan Khairunisa (6) diduga mengalami kondisi langka epidermolytic hyperkeratosis. (Foto: Facebook)
Penyebabnya diduga akibat mutasi genetik yang bertanggung jawab terhadap produksi keratin. (Foto: Facebook)
Keratin adalah protein yang menyusun lapisan kulit paling luar. Para penyandang epidermolytic hyperkeratosis tubuhnya diketahui memiliki pertumbuhan kulit tidak terkendali. (Foto: Facebook)
Menurut Genetics Home Reference diperkirakan kondisi ini terjadi pada satu di antara 200-300 ribu orang di dunia. (Foto: Facebook)
Karena epidermolytic hyperkeratosis merupakan kondisi genetik tidak ada obat yang bisa menyembuhkannya. (Foto: Facebook)
Terapi difokuskan hanya untuk menjaga agar kulit tetap lembab terjaga sehingga tidak mengganggu gerakan. (Foto: Facebook)
Sang ayah Nazir Bhatti (50) mengaku khawatir terhadap masa depan keempat orang anaknya. "Kami khawatir karena anak-anak jadi tidak bisa sekolah atau bekerja," ujarnya. (Foto: Facebook)
Habibullah Bhatti (19), Mehrunisa (15), Nasebullah Bhatti (10), dan Khairunisa (6) diduga mengalami kondisi langka epidermolytic hyperkeratosis. (Foto: Facebook)
Penyebabnya diduga akibat mutasi genetik yang bertanggung jawab terhadap produksi keratin. (Foto: Facebook)
Keratin adalah protein yang menyusun lapisan kulit paling luar. Para penyandang epidermolytic hyperkeratosis tubuhnya diketahui memiliki pertumbuhan kulit tidak terkendali. (Foto: Facebook)
Menurut Genetics Home Reference diperkirakan kondisi ini terjadi pada satu di antara 200-300 ribu orang di dunia. (Foto: Facebook)
Karena epidermolytic hyperkeratosis merupakan kondisi genetik tidak ada obat yang bisa menyembuhkannya. (Foto: Facebook)
Terapi difokuskan hanya untuk menjaga agar kulit tetap lembab terjaga sehingga tidak mengganggu gerakan. (Foto: Facebook)
Sang ayah Nazir Bhatti (50) mengaku khawatir terhadap masa depan keempat orang anaknya. Kami khawatir karena anak-anak jadi tidak bisa sekolah atau bekerja, ujarnya. (Foto: Facebook)