Orang yang tinggal di pedesaan masih sering mengunyah daun sirih untuk menjaga kesehatan gigi. Biasanya daun sirih tersebut ditambahkan kapur dan juga pinang. Foto: Thinkstock
Zaman dulu, biji buah pinang juga kerap digunakan untuk 'nyirih'. Tapi, biji buah pinang ini bisa juga digunakan sebagai pasta gigi lho. Biji buah pinang tersebut dihaluskan seperti abu, kemudian digosokkan ke gigi. Foto: Thinkstock
Batu bata juga digunakan untuk merawat kesehatan gigi. Caranya dihaluskan terlebih dahulu, lalu gosokkan ke gigi. Setelah itu kumur dengan air. Biasanya untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dilakukan sebanyak dua kali. Foto: Thinkstock
Sebelum ada pasta gigi, siwak berfungsi sebagai sikat gigi yang terbuat dari ranting pohon arok. Ujung dari ranting ini dipotong dan dikupas menyerupai serabut. Foto: Thinkstock
Ternyata, orang zaman dulu juga menggunakan arang untuk merawat sekaligus memutihkan gigi. Arang tersebut ditumbuk halus dan dicampurkan sedikit air. Agar tidak merusak lapisan pelindung gigi, maksimal hanya dua kali dalam sebulan. Foto: Thinkstock
Cengkeh bermanfaat untuk mengharumkan napas. Pada zaman dulu, orang setelah makan sering mengunyah cengkeh agar aroma sisa makanan bisa hilang. Foto: Thinkstock
Terakhir ada daun salam. Bukan hanya sebagai bumbu masakan, daun salam juga bermanfaat untuk membersihkan gigi. Caranya, gosokkan daun salam ke gigi lalu kumur dengan air hangat. Foto: Thinkstock