Polusi Udara Ancam Kesehatan Anak-anak di Dunia

Polusi udara menjadi persoalan kritis bagi masyarakat dunia. Asap kendaraan bermotor dan limbah udara dari pabrik industri membuat udara bersih menjadi tercemar. Nguyen Huy Kham/Reuters.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa sekitar 93 persen atau 1,8 juta anak-anak di bawah 15 tahun di dunia menghirup udara berpolusi, dan tiap tahunnya diperkirakan 600 ribu di antaranya meninggal akibat infeksi saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh polusi udara. Anushree Fadnavis/Reuters.
Asap kendaraan bermotor memiliki peran dari berkurangnya udara bersih untuk dihirup. Mohamed ABD EL Ghany/Reuters.
Menurut direktur jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, polusi udara meracuni jutaan anak dan menghancurkan hidup mereka. Danish Siddiqui/Reuters.
 
Anak-anak bernapas lebih cepat sehingga mudah menyerap dan menjadikan mereka rentan terhadap efek dari polusi udara. Ognen Teofilovski/Reuters.
Sejumlah penyakit pun dapat timbul akibat udara yang berpolusi, diantaranya mampu menurunkan kecerdasan, obesitas, infeksi telinga, kanker anak, asma, fungsi paru yang melemah, pneumonia, dan beberapa jenis infeksi pernapasan akut (ISPA). Danish Siddiqui/Reuters.
Kepala determinan kesehatan lingkungan, Dr Maria Neira pun menyebutkan adanya penemuan utama yang mengkhawatirkan termasuk bukti polusi yang menyebabkan kelahiran bayi yang prematur atau bahkan yang terburuk menyebabkan kematian saat lahir. Mohamed ABD EL Ghany/Reuters.
Polusi udara pun dapat membuat bayi rentan terhadap penyakit yang dapat terbawa hingga ke masa dewasa. Penemuan yang menunjukkan kemampuan polusi udara untuk menurunkan kemampuan IQ membuat problem ini menjadi problem penting dan kritis yang dapat segera ditemukan solusinya. Marko Djurica/Reuters.
Sejumlah negara yang berada di Asia, Afrika dan Amerika Latin pun dianggap menjadi lokasi dengan polusi udara terburuk. Marko Djurica/Reuters.
Polusi udara menjadi persoalan kritis bagi masyarakat dunia. Asap kendaraan bermotor dan limbah udara dari pabrik industri membuat udara bersih menjadi tercemar. Nguyen Huy Kham/Reuters.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa sekitar 93 persen atau 1,8 juta anak-anak di bawah 15 tahun di dunia menghirup udara berpolusi, dan tiap tahunnya diperkirakan 600 ribu di antaranya meninggal akibat infeksi saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh polusi udara. Anushree Fadnavis/Reuters.
Asap kendaraan bermotor memiliki peran dari berkurangnya udara bersih untuk dihirup. Mohamed ABD EL Ghany/Reuters.
Menurut direktur jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, polusi udara meracuni jutaan anak dan menghancurkan hidup mereka. Danish Siddiqui/Reuters. 
Anak-anak bernapas lebih cepat sehingga mudah menyerap dan menjadikan mereka rentan terhadap efek dari polusi udara. Ognen Teofilovski/Reuters.
Sejumlah penyakit pun dapat timbul akibat udara yang berpolusi, diantaranya mampu menurunkan kecerdasan, obesitas, infeksi telinga, kanker anak, asma, fungsi paru yang melemah, pneumonia, dan beberapa jenis infeksi pernapasan akut (ISPA). Danish Siddiqui/Reuters.
Kepala determinan kesehatan lingkungan, Dr Maria Neira pun menyebutkan adanya penemuan utama yang mengkhawatirkan termasuk bukti polusi yang menyebabkan kelahiran bayi yang prematur atau bahkan yang terburuk menyebabkan kematian saat lahir. Mohamed ABD EL Ghany/Reuters.
Polusi udara pun dapat membuat bayi rentan terhadap penyakit yang dapat terbawa hingga ke masa dewasa. Penemuan yang menunjukkan kemampuan polusi udara untuk menurunkan kemampuan IQ membuat problem ini menjadi problem penting dan kritis yang dapat segera ditemukan solusinya. Marko Djurica/Reuters.
Sejumlah negara yang berada di Asia, Afrika dan Amerika Latin pun dianggap menjadi lokasi dengan polusi udara terburuk. Marko Djurica/Reuters.