Mengenal Terompet Tahun Baru yang Aman Untuk Kesehatan Paru

Berbagai jenis terompet dijajakan oleh pedagang kaki lima untuk menyambut malam tahun baru. Foto: Kireina S. Cahyani
Terompet dibuat dengan berbagai jenis karakter dan bentuk untuk menarik perhatian pembeli. Foto: Kireina S. Cahyani
Pedagang mengaku pernah mendengar isu-isu soal berbagai penyakit yang dapat ditularkan melalui terompet. Foto: Kireina S. Cahyani
Mulai dari TBC, HIV, kanker mulut, dan difteri pernah meresahkan masyarakat dan memengaruhi hasil penjualannnya. Foto: Kireina S. Cahyani
Berbagai upaya untuk membuat pembeli nyaman juga dilakukan, seperti membungkus setiap terompet dengan plastik, untuk mengurangi risiko infeksi. Foto: Kireina S. Cahyani
Beberapa tahun lalu jenis terompet yang diminati ialah yang berjenis plastik, karena ujung tiupan terompetnya dapat dibersihkan dengan mudah dibandingkan dengan material kardus yang mudah lapuk. Foto: Kireina S. Cahyani
Menurut dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, dr RR Diah Handayani, SpP(K), terompet jenis plastik dapat dibersihkan dengan tisu antiseptik agar dirasa lebih higienis. Foto: Kireina S. Cahyani
Namun seiring perkembangan zaman, saat ini terompet memiliki jenis yang berbunyi tanpa harus ditiup. Foto: Kireina S. Cahyani
Terompet ini biasanya disebut dengan nama terompet pompa, menurut pedagang terompet ini paling banyak diminati karena lebih praktis tanpa harus ditiup dan juga menghilangkan kekhawatiran masyarakat mengenai penyebaran virus. Foto: Kireina S. Cahyani
Bahkan dr Diah pun menyarankan untuk membeli terompet jenis ini saja, karena aman dari infeksi penyebaran virus dan juga dari sisi risiko tertelan selongsong terompet sumber bunyi. Foto: Kireina S. Cahyani
Berbagai jenis terompet dijajakan oleh pedagang kaki lima untuk menyambut malam tahun baru. Foto: Kireina S. Cahyani
Terompet dibuat dengan berbagai jenis karakter dan bentuk untuk menarik perhatian pembeli. Foto: Kireina S. Cahyani
Pedagang mengaku pernah mendengar isu-isu soal berbagai penyakit yang dapat ditularkan melalui terompet. Foto: Kireina S. Cahyani
Mulai dari TBC, HIV, kanker mulut, dan difteri pernah meresahkan masyarakat dan memengaruhi hasil penjualannnya. Foto: Kireina S. Cahyani
Berbagai upaya untuk membuat pembeli nyaman juga dilakukan, seperti membungkus setiap terompet dengan plastik, untuk mengurangi risiko infeksi. Foto: Kireina S. Cahyani
Beberapa tahun lalu jenis terompet yang diminati ialah yang berjenis plastik, karena ujung tiupan terompetnya dapat dibersihkan dengan mudah dibandingkan dengan material kardus yang mudah lapuk. Foto: Kireina S. Cahyani
Menurut dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, dr RR Diah Handayani, SpP(K), terompet jenis plastik dapat dibersihkan dengan tisu antiseptik agar dirasa lebih higienis. Foto: Kireina S. Cahyani
Namun seiring perkembangan zaman, saat ini terompet memiliki jenis yang berbunyi tanpa harus ditiup. Foto: Kireina S. Cahyani
Terompet ini biasanya disebut dengan nama terompet pompa, menurut pedagang terompet ini paling banyak diminati karena lebih praktis tanpa harus ditiup dan juga menghilangkan kekhawatiran masyarakat mengenai penyebaran virus. Foto: Kireina S. Cahyani
Bahkan dr Diah pun menyarankan untuk membeli terompet jenis ini saja, karena aman dari infeksi penyebaran virus dan juga dari sisi risiko tertelan selongsong terompet sumber bunyi. Foto: Kireina S. Cahyani