Volodya Gutsyev (62) dari Gomel, Belarus, sedang menyesuaikan lubang bukaan tenggorokannya setelah terkena kanker laring. Gomel termasuk dalam wilayah yang terdampak kontaminasi iodium radioktif ketika reaktor nuklir Chernobyl meledak. (Foto: Sean Gallup/Getty Images)
Piotr Treskunov (64) menjalani kemoterapi karena kanker laring. Semenjak bencana Chernobyl kasus kanker di daerah sekitar sekitarnya meningkat drastis. (Foto: Sean Gallup/Getty Images)
Sebagai negara yang paling terdampak parah, sekitar 20 persen wilayah Belarus hingga saat ini tidak bisa dimanfaatkan karena terkontaminasi parah. (Foto: Sean Gallup/Getty Images)
Ivan Dorochov (8) sedang bersiap menjalani elektrokardiogram untuk mengecek aktivitas alami jantungnya. Anak-anak yang lahir setelah bencana nuklir disebut ahli berisiko mengalami penyakit genetik hingga sistem imun yang lemah. (Foto: Sean Gallup/Getty Images)
Oksana Kurkach (8) dari Kiev, Ukraina, menjalani pemeriksaan radiasi caesium-137 sambil ditemani sang ibu. (Foto: Sean Gallup/Getty Images)
Di Ukraina pemeriksaan radiasi menjadi hal yang penting bagi anak-anak. Tujuannya untuk mengantisipasi masalah kesehatan akibat paparan radiasi. (Foto: Sean Gallup/Getty Images)
Di distrik Ivankiv peneliti melihat peningkatan kasus kanker tiroid sampai 100 kali lipat dari tahun 1985-2010. (Foto: Sean Gallup/Getty Images)
Kanker laring, tiroid, lidah, payudara, kulit, prostat, usus, dan rektum disebut peneliti terus meningkat di antara warga sekitar Chernobyl. (Foto: Sean Gallup/Getty Images)