Amputasi Tak Patahkan Semangat Ichwan, Barista dengan Satu Kaki di Bekasi

Tak ingin berpangku tangan mengharapkan bantuan, Ichwan memilih untuk tetap produktif bekerja mencari uang. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
 
Diakuinya, tidak mudah mencari kerja dengan kondisinya saat ini. Berulang kali ia ditolak karena keterbatasan fisik yang dimilikinya. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
 
Beragam profesi dijalaninya sebelum menjadi barista sekarang ini, mulai dari menjaga parkir hingga beternak ikan cupang. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
 
"Kalau kita bekerja banting tulang, megang duitnya itu walau kecil, enak, Mbak. Tapi kalau dari kasihan orang, habis aja gitu," ujar Ichwan. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
 
Ichwan juga sempat menjadi atlet untuk cabang tenis meja mewakili DKI Jakarta di ASEAN Para Games. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
 
Kehilangan kaki karena kecelakaan pada 2005 merupakan salah satu momen yang mengubah hidupnya. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
 
Kala itu, kecelakaan juga sempat membuatnya koma. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
 
Namun Ichwan cepat bangkit dari keterpurukan, segera berdamai dengan keadaan. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
 
"Toh kalau mau nangis-nangis, kaki kita kan enggak kembali. Enggak nongol lagi," tuturnya. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
 
Kini Ichwan bekerja sebagai barista di kedai kopi Demi Anak di Bekasi. Selain mendapat penghasilan dari keringat sendiri, di situ ia bersama pemilik kedai kopi juga menyisihkan pendapatan untuk membantu anak-anak kurang mampu. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
 
Tak ingin berpangku tangan mengharapkan bantuan, Ichwan memilih untuk tetap produktif bekerja mencari uang. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom) 
Diakuinya, tidak mudah mencari kerja dengan kondisinya saat ini. Berulang kali ia ditolak karena keterbatasan fisik yang dimilikinya. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom) 
Beragam profesi dijalaninya sebelum menjadi barista sekarang ini, mulai dari menjaga parkir hingga beternak ikan cupang. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom) 
Kalau kita bekerja banting tulang, megang duitnya itu walau kecil, enak, Mbak. Tapi kalau dari kasihan orang, habis aja gitu, ujar Ichwan. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom) 
Ichwan juga sempat menjadi atlet untuk cabang tenis meja mewakili DKI Jakarta di ASEAN Para Games. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom) 
Kehilangan kaki karena kecelakaan pada 2005 merupakan salah satu momen yang mengubah hidupnya. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom) 
Kala itu, kecelakaan juga sempat membuatnya koma. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom) 
Namun Ichwan cepat bangkit dari keterpurukan, segera berdamai dengan keadaan. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom) 
Toh kalau mau nangis-nangis, kaki kita kan enggak kembali. Enggak nongol lagi, tuturnya. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom) 
Kini Ichwan bekerja sebagai barista di kedai kopi Demi Anak di Bekasi. Selain mendapat penghasilan dari keringat sendiri, di situ ia bersama pemilik kedai kopi juga menyisihkan pendapatan untuk membantu anak-anak kurang mampu. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)