DBD Merajalela di Tengah Pandemi Corona
Peningkatan angka kasus DBD yang terbilang cukup pesat ini membuat pemerintah dan semua pihak tak boleh lengah akan penyebaran demam berdarah yang bersumber lewat nyamuk Aedes Aegypti ini. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Tindakan pencegahan yang dilaksanakan seperti fogging dan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus itu pun terus dilakuukan guna menekan angka korban jiwa. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Diketahui kasus demam berdarah pertama di Indonesia ditemukan pada tahun 1968 di Jakarta dan Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian, Indonesia merupakan negara kedua dengan penderita DBD terbanyak kedua setelah Brasil. ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Sekitar 3,9 miliar orang di 128 negara di dunia berisiko terinfeksi virus dengue ini dengan perkiraan hampir 390 kasus infeksi DBD terjadi setiap tahunnya secara global. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Meski telah berusia setengah abad namun kasus DBD di Indonesia masih saja ditemukan bahkan dalam lima bulan terakhir kasus ini telah mencapai lima puluh ribu kasus dan merenggut tiga ratus jiwa. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Sulitnya membasmi DBD ini juga dipengaruhi beberapa faktor seperti iklim, vektor nyamuk dan populasinya, hingga kekebalan komunitasnya. Terlebih dengan banyaknya orang yang hanya beraktivitas di rumah saja. Tindakan pencegahan yang dilaksanakan seperti fogging dan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus perlu terus digalakkan untuk mengantisipasi bertambahnya korban jiwa. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja