Aksi Veteran Inggris Bantu Sehatkan Mental Anak-anak saat Pandemi

Pandemi Corona yang tengah melanda berbagai negara di dunia berdampak tak hanya kepada orang dewasa tetapi juga anak-anak. Mike Hamilton, seorang veteran tentara Inggris memiliki cara menarik untuk membantu anak-anak mengatasi dampak pandemi Corona.

Penerapan lockdown yang dilakukan oleh sejumlah negara tak terkecuali Inggris, membuat anak-anak tak dapat bermain dan beraktivitas di luar rumah dengan leluasa. Kondisi itu tentunya mempengaruhi sisi psikologi anak-anak tersebut.

Hamilton yang dahulu bekerja sebagai salah satu anggota tim penjinak bom di Afghanistan dan Irak, bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk membantu anak-anak di sekolah yang berada di kawasan Manchester, Inggris, meningkatkan ketahanan serta menjaga kesehatan mental anak-anak tersebut agar tidak stress di masa-masa pandemi COVID-19.

Dilansir dari AP Photo, di Inggris, sejumlah sekolah tetap beroperasi di saat lockdown untuk siswa yang orang tuanya masih harus bekerja di luar rumah serta untuk anak-anak di bawah perawatan sosial.

Dengan mengandalkan sejumlah peralatan seperti hula hoop, matras dan bola, Hamilton merancang sebuah permainan menarik untuk anak-anak tersebut. Di pertemuan kali ini, Hamilton merancang sebuah permainan dengan misi 'membunuh' virus. Anak-anak tersebut diinstruksikan untuk mengambil virus (bola kecil) dengan balok kayu dan menjatuhkannya ke dalam sebuah wadah dan kemudian mendemonstrasikan cara mencuci tangan.

Hamilton tengah memberikan instruksi kepada anak-anak yang ikut serta dalam permainan yang diselenggarakan di halaman sekolah yang berada di kawasan Manchester, Inggris.

Anak-anak tersebut pun menyambut dengan antusias permainan yang dirancang oleh Hamilton. Mereka tampak asyik mengambil bola yang direpresentasikan sebagai virus dengan menggunakan balok kayu dan kemudian menjatuhkan bola tersebut ke dalam wadah yang telah disediakan.

Beragam permainan dan kegiatan menarik yang dilakukan oleh anak-anak tersebut disebut Sophie Murfin, Kepala Sekolah di Wise Owl Trust, yang mencakup tiga sekolah di kawasan Manchester sebagai kunci untuk memberikan anak-anak lingkungan yang ramah dan positif di masa-masa sulit seperti saat ini.

Dilansir dari AP Photo, Childline, saluran bantuan yang dikelola oleh Perhimpunan Nasional Inggris untuk menangani pencegahan tindak kekerasan terhadap anak, mengatakan ribuan anak muda berusaha untuk berbicara kepada konselor terkait dampak pandemi virus Corona. Badan amal itu mengatakan tak sedikit anak-anak menghubungi mereka tentang kondisi orang tuanya yang kehilangan pekerjaan imbas pandemi COVID-19 serta kekhawatiran mereka terhadap anggota keluarganya di tengah pandemi global ini. Tak sedikit pula yang bercerita mengenai perjuangan mereka menjaga adik-adiknya ketika orang tua mereka sakit.

Penerapan lockdown yang membuat sekolah diliburkan sementara serta pembatasan aktivitas di luar rumah tak jarang membuat anak-anak tersebut merasa terisolasi. Anne Longfield, seorang Children’s Commissioner for England pernah menulis beberapa bulan lalu bahwa anak-anak yang memiliki akses ke ponsel pintar dan laptop untuk video call dengan teman dan anggota keluarganya merasa lebih terisolasi daripada anak-anak lainnya yang memiliki akses ke dua alat elektronik tersebut.

Pentingnya menjaga kesehatan mental sejatinya tak hanya menjadi kewajiban untuk anak-anak di masa pandemi seperti saat ini. Mental yang sehat yang dimiliki oleh masyarakat, baik orang dewasa maupun anak-anak menjadi salah satu alat perlindungan yang cukup ampuh dalam menjalani hidup dengan positif di kondisi-kondisi sulit seperti saat ini.

Pandemi Corona yang tengah melanda berbagai negara di dunia berdampak tak hanya kepada orang dewasa tetapi juga anak-anak. Mike Hamilton, seorang veteran tentara Inggris memiliki cara menarik untuk membantu anak-anak mengatasi dampak pandemi Corona.
Penerapan lockdown yang dilakukan oleh sejumlah negara tak terkecuali Inggris, membuat anak-anak tak dapat bermain dan beraktivitas di luar rumah dengan leluasa. Kondisi itu tentunya mempengaruhi sisi psikologi anak-anak tersebut.
Hamilton yang dahulu bekerja sebagai salah satu anggota tim penjinak bom di Afghanistan dan Irak, bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk membantu anak-anak di sekolah yang berada di kawasan Manchester, Inggris, meningkatkan ketahanan serta menjaga kesehatan mental anak-anak tersebut agar tidak stress di masa-masa pandemi COVID-19.
Dilansir dari AP Photo, di Inggris, sejumlah sekolah tetap beroperasi di saat lockdown untuk siswa yang orang tuanya masih harus bekerja di luar rumah serta untuk anak-anak di bawah perawatan sosial.
Dengan mengandalkan sejumlah peralatan seperti hula hoop, matras dan bola, Hamilton merancang sebuah permainan menarik untuk anak-anak tersebut. Di pertemuan kali ini, Hamilton merancang sebuah permainan dengan misi membunuh virus. Anak-anak tersebut diinstruksikan untuk mengambil virus (bola kecil) dengan balok kayu dan menjatuhkannya ke dalam sebuah wadah dan kemudian mendemonstrasikan cara mencuci tangan.
Hamilton tengah memberikan instruksi kepada anak-anak yang ikut serta dalam permainan yang diselenggarakan di halaman sekolah yang berada di kawasan Manchester, Inggris.
Anak-anak tersebut pun menyambut dengan antusias permainan yang dirancang oleh Hamilton. Mereka tampak asyik mengambil bola yang direpresentasikan sebagai virus dengan menggunakan balok kayu dan kemudian menjatuhkan bola tersebut ke dalam wadah yang telah disediakan.
Beragam permainan dan kegiatan menarik yang dilakukan oleh anak-anak tersebut disebut Sophie Murfin, Kepala Sekolah di Wise Owl Trust, yang mencakup tiga sekolah di kawasan Manchester sebagai kunci untuk memberikan anak-anak lingkungan yang ramah dan positif di masa-masa sulit seperti saat ini.
Dilansir dari AP Photo, Childline, saluran bantuan yang dikelola oleh Perhimpunan Nasional Inggris untuk menangani pencegahan tindak kekerasan terhadap anak, mengatakan ribuan anak muda berusaha untuk berbicara kepada konselor terkait dampak pandemi virus Corona. Badan amal itu mengatakan tak sedikit anak-anak menghubungi mereka tentang kondisi orang tuanya yang kehilangan pekerjaan imbas pandemi COVID-19 serta kekhawatiran mereka terhadap anggota keluarganya di tengah pandemi global ini. Tak sedikit pula yang bercerita mengenai perjuangan mereka menjaga adik-adiknya ketika orang tua mereka sakit.
Penerapan lockdown yang membuat sekolah diliburkan sementara serta pembatasan aktivitas di luar rumah tak jarang membuat anak-anak tersebut merasa terisolasi. Anne Longfield, seorang Children’s Commissioner for England pernah menulis beberapa bulan lalu bahwa anak-anak yang memiliki akses ke ponsel pintar dan laptop untuk video call dengan teman dan anggota keluarganya merasa lebih terisolasi daripada anak-anak lainnya yang memiliki akses ke dua alat elektronik tersebut.
Pentingnya menjaga kesehatan mental sejatinya tak hanya menjadi kewajiban untuk anak-anak di masa pandemi seperti saat ini. Mental yang sehat yang dimiliki oleh masyarakat, baik orang dewasa maupun anak-anak menjadi salah satu alat perlindungan yang cukup ampuh dalam menjalani hidup dengan positif di kondisi-kondisi sulit seperti saat ini.