Awas! Ada Penyakit Pernafasan Lain yang Mengintai Masyarakat

Para ahli mengingatkan penyakit pernapasan lain yang sama berbahayanya dengan virus Corona atau COVID-19 usai lockdown dicabut. Hal ini dikaitkan dengan banyaknya bangunan yang semula kosong kini ditempati lagi. Thomas Kronsteiner/Getty Images 

Menurut Profesor Anne Clayson, Associate Professor dari Occupational Hygiene and Occupational Health, University of Manchester, ketika pembatasan lockdown mulai meningkat di seluruh dunia, banyak orang akan kembali ke bangunan yang ditinggalkan yang telah dibiarkan tidak terawat selama berbulan-bulan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja  

Bangunan-bangunan seperti itu telah menjadi tempat berkembang biaknya infeksi, dan bisa jadi menyimpan penyakit seperti penyakit legionnaire. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja  

Profesor Anne Clayson menyoroti bahwa penyakit legionnaires disebabkan oleh menghirup percikan air yang mengandung bakteri legionella pneumophilia. Meskipun menurutnya ini sangat jarang terjadi, tetapi risikonya menjadi tinggi ketika kembali beraktivitas di bangunan yang sudah berbulan-bulan kosong saat pembatasan akibat virus Corona. Chris McGrath/Getty Images  

Legionnaires disebutnya menyebabkan pneumonia berat. Gejalanya juga mirip dengan virus Corona atau COVID-19. Ed Wray/Getty Images  

Maka dari itu ia menyoroti perusahaan harus mempersiapkan bangunan dengan baik sebelum dibuka kembali untuk para karyawannya. Alexander Hassenstein/Getty Images

Para ahli mengingatkan penyakit pernapasan lain yang sama berbahayanya dengan virus Corona atau COVID-19 usai lockdown dicabut. Hal ini dikaitkan dengan banyaknya bangunan yang semula kosong kini ditempati lagi. Thomas Kronsteiner/Getty Images 
Menurut Profesor Anne Clayson, Associate Professor dari Occupational Hygiene and Occupational Health, University of Manchester, ketika pembatasan lockdown mulai meningkat di seluruh dunia, banyak orang akan kembali ke bangunan yang ditinggalkan yang telah dibiarkan tidak terawat selama berbulan-bulan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja  
Bangunan-bangunan seperti itu telah menjadi tempat berkembang biaknya infeksi, dan bisa jadi menyimpan penyakit seperti penyakit legionnaire. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja  
Profesor Anne Clayson menyoroti bahwa penyakit legionnaires disebabkan oleh menghirup percikan air yang mengandung bakteri legionella pneumophilia. Meskipun menurutnya ini sangat jarang terjadi, tetapi risikonya menjadi tinggi ketika kembali beraktivitas di bangunan yang sudah berbulan-bulan kosong saat pembatasan akibat virus Corona. Chris McGrath/Getty Images  
Legionnaires disebutnya menyebabkan pneumonia berat. Gejalanya juga mirip dengan virus Corona atau COVID-19. Ed Wray/Getty Images  
Maka dari itu ia menyoroti perusahaan harus mempersiapkan bangunan dengan baik sebelum dibuka kembali untuk para karyawannya. Alexander Hassenstein/Getty Images