Mengenal Terapi Tertawa yang Baik untuk Kesehatan

Dikutip dari buku 'Ingin Sehat, Jangan Bad Mood' terbitan Elex Media Komputindo, tertawa bisa mengurangi hormon stres adrenalin dan kortisol. Dengan begitu, hidup akan jauh lebih mudah untuk dijalani. Allison Joyce/Getty Images  

Terapi tertawa ditemukan oleh Norman Cousins dan ditulis ke dalam buku berjudul 'Anatomy of an Illness'. Buku yang diterbitkan pada tahun 1979 itu menuliskan bahwa tertawa bisa memunculkan rasa gembira, harapan, percaya diri, hingga cinta. Jenny Evans/Getty Images  

Selain itu, demi membuktikan manfaat tertawa tersebut, Cousins juga mendirikan The Humor Research Task Force, yakni lembaga untuk koordinasi dan mendukung penelitian mengenai humor di seluruh dunia. Daniel Berehulak/Getty Images  

Terapi tertawa terus berkembang hingga akhirnya ditiru oleh Hunter 'Patch' Adams, dokter spesialis anak dari Virginia Barat, Amerika Serikat. Ia membawa terapi humor dalam pengobatan dengan memakai kostum badut saat mengunjungi pasien anak. Uriel Sinai/Getty Images  

Terbukti, Adams menilai terapi tertawa memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan obat-obatan. Bahkan, cerita ini sempat difilmkan di tahun 1999. Uriel Sinai/Getty Images  

Tertawa memiliki manfaat untuk menurunkan kadar stres seseorang. Penelitian dari Loma Linda University School of Medicine di California yang diterbitkan tahun 1988 menyebutkan terjadi penurunan hormon stres, adrenalin dan kortisol pada orang yang menonton film lucu selama 60 menit. Dan Kitwood/Getty Images  

Pasalnya, tingginya hormon stres bisa berdampak buruk bagi tubuh. Hormon tersebut bisa melumpuhkan sistem imun dan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit. dictio.id/Denta Kalla Nayyira  

Di sejumlah daerah banyak yang membuka layanan terapi tertawa untuk semua kalangan. Para peneliti menemukan tertawa juga bisa mencegah kerusakan sistem kekebalan tubuh karena jumlah sel-sel yang bertugas mengatasi infeksi atau Sel T dan sel B bisa meningkat. Dengan begitu, jumlah sel dalam tubuh bisa seimbang. dok.circleoflaughter.com  

Klub Tawa Ceria Sehat Indonesia melakukan kegiatan terapi tawa pertamanya pada Februari 2011. Terapi tertawa untuk hipertensi juga bisa menjadi solusi. Pasalnya, tertawa bisa meningkatkan aliran darah dan oksigen dalam darah dan turut dapat membantu pernapasan. Hal ini tentu baik juga bagi lansia yang memiliki masalah pada tekanan darah. dok.circleoflaughter.com  

Di India banyak terapi tertawa yang diadakan sambil melakukan yoga untuk para lansia. Pada dasarnya tertawa tidak semudah yang dibayangkan. Sebab, setiap orang memiliki masalahnya sendiri dan sisi humor yang berbeda. REUTERS/Amit Dave  

Namun, semakin sering melihat hal-hal yang membuat tertawa akan menjadikan seseorang jauh lebih kuat, positif, dan memiliki harapan. Maka dari itu ada baiknya melatih terapi tertawa dengan lebih banyak menonton kartun, parodi, lawakan, buku yang bersifat humor, hingga film komedi. REUTERS/Amit Dave  

Adapun, tertawa 5 sampai dengan 10 menit bisa merangsang pengeluaran hormon endorfin dan serotonin yang baik untuk otak. Bukan berarti sendiri juga tidak bisa, ambil cermin dan tertawa lah, katakan kita sedang mengendalikan diri kita. REUTERS/Amit Dave  

Dikutip dari buku Ingin Sehat, Jangan Bad Mood terbitan Elex Media Komputindo, tertawa bisa mengurangi hormon stres adrenalin dan kortisol. Dengan begitu, hidup akan jauh lebih mudah untuk dijalani. Allison Joyce/Getty Images  
Terapi tertawa ditemukan oleh Norman Cousins dan ditulis ke dalam buku berjudul Anatomy of an Illness. Buku yang diterbitkan pada tahun 1979 itu menuliskan bahwa tertawa bisa memunculkan rasa gembira, harapan, percaya diri, hingga cinta. Jenny Evans/Getty Images  
Selain itu, demi membuktikan manfaat tertawa tersebut, Cousins juga mendirikan The Humor Research Task Force, yakni lembaga untuk koordinasi dan mendukung penelitian mengenai humor di seluruh dunia. Daniel Berehulak/Getty Images  
Terapi tertawa terus berkembang hingga akhirnya ditiru oleh Hunter Patch Adams, dokter spesialis anak dari Virginia Barat, Amerika Serikat. Ia membawa terapi humor dalam pengobatan dengan memakai kostum badut saat mengunjungi pasien anak. Uriel Sinai/Getty Images  
Terbukti, Adams menilai terapi tertawa memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan obat-obatan. Bahkan, cerita ini sempat difilmkan di tahun 1999. Uriel Sinai/Getty Images  
Tertawa memiliki manfaat untuk menurunkan kadar stres seseorang. Penelitian dari Loma Linda University School of Medicine di California yang diterbitkan tahun 1988 menyebutkan terjadi penurunan hormon stres, adrenalin dan kortisol pada orang yang menonton film lucu selama 60 menit. Dan Kitwood/Getty Images  
Pasalnya, tingginya hormon stres bisa berdampak buruk bagi tubuh. Hormon tersebut bisa melumpuhkan sistem imun dan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit. dictio.id/Denta Kalla Nayyira  
Di sejumlah daerah banyak yang membuka layanan terapi tertawa untuk semua kalangan. Para peneliti menemukan tertawa juga bisa mencegah kerusakan sistem kekebalan tubuh karena jumlah sel-sel yang bertugas mengatasi infeksi atau Sel T dan sel B bisa meningkat. Dengan begitu, jumlah sel dalam tubuh bisa seimbang. dok.circleoflaughter.com  
Klub Tawa Ceria Sehat Indonesia melakukan kegiatan terapi tawa pertamanya pada Februari 2011. Terapi tertawa untuk hipertensi juga bisa menjadi solusi. Pasalnya, tertawa bisa meningkatkan aliran darah dan oksigen dalam darah dan turut dapat membantu pernapasan. Hal ini tentu baik juga bagi lansia yang memiliki masalah pada tekanan darah. dok.circleoflaughter.com  
Di India banyak terapi tertawa yang diadakan sambil melakukan yoga untuk para lansia. Pada dasarnya tertawa tidak semudah yang dibayangkan. Sebab, setiap orang memiliki masalahnya sendiri dan sisi humor yang berbeda. REUTERS/Amit Dave  
Namun, semakin sering melihat hal-hal yang membuat tertawa akan menjadikan seseorang jauh lebih kuat, positif, dan memiliki harapan. Maka dari itu ada baiknya melatih terapi tertawa dengan lebih banyak menonton kartun, parodi, lawakan, buku yang bersifat humor, hingga film komedi. REUTERS/Amit Dave  
Adapun, tertawa 5 sampai dengan 10 menit bisa merangsang pengeluaran hormon endorfin dan serotonin yang baik untuk otak. Bukan berarti sendiri juga tidak bisa, ambil cermin dan tertawa lah, katakan kita sedang mengendalikan diri kita. REUTERS/Amit Dave