Upaya Menjangkau Imunisasi di Tengah Pandemi

Sekitar 80 juta anak di bawah 1 tahun berisiko lebih tinggi terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi di 68 negara. Seorang balita di Kosovo mendapat layanan imunisasi. Dimana layanan ini sempat mandek dua bulan terakhir selama masa Pandemi.
Balita berusia 6 bulan terlihat menerima suntikan vaksin di kawasan Beijing, China. Pandemi Corona yang merebak sempat membuat balita ini tidak mendapatkan vaksin diusia 5 bulan.
Seorang perawat bernama Deepika Shahi di Nepal tengah bersiap untuk melakukan suntik vaksin kepada sejumlah balita. Ia terus berupaya untuk menjangkau imunisasi kepada balita di kota Mugum Karmarong yang sangat terpencil.
Seorang suster bernama Hawa yang bekerja di pusat kesehatan Gamkale, Niger, mengaku resah karena Pandemi Corona yang merebak membuat vaksin dan imunisasi anak turun drastis. Kekhawatiran Hawa memuncak saat membayangkan polio dan campak akan merenggut anak-anak tanpa vaksin. Saat ini, hawa terus berupaya untuk memastikan anak-anak terus divaksinasi.
Seorang balita bernama Najib mendapat tetes polio di pusat kesehatan Uganda. Untuk mendukung kelangsungan layanan imunisasi, UNICEF dan pemerintah Uganda mendatangkan 3.842.000 dosis vaksin polio oral bivalen (bOPV).
Di Goma, Republik Kongo, sejumlah ibu terlihat antre untuk mendapat vaksin bagi bayi-bayi mereka. Pandemi terus menguji sistem kesehatan di negara tersebut selain ebola dan campak. Kampanye vaksinasi terus dilakukan, hasilnya 150.491 anak usia 6 bulan hingga 5 tahun di provinsi Kivu Utara sukses mendapatkan layanan tersebut.
Berikutnya dari provinsi Zarqa, Yordania, seorang bocah menerima tetesan polio dari petugas kesehatan.
Di Aleppo Timur, seorang bayi bersuai tiga bulan bernama Zuka menerima vaksin di dalam klinik. WHO terus mengupayakan kampanye imunisasi nasional di seluruh Suriah. Kampanye tersebut menjangkau 900.000 anak dengan petugas medis yang dikerahkan sebanyak 8.000 lebih. Tak hanya itu, 1.000 pusat kesehatan, 666 pos vaksinasi dan 545 tim medis terus berupaya keras.
Jonatan dan sang ibu menunggu untuk vaksin di pusat kesehatan Los Pinos di Bolivia. 
Seorang anak divaksinasi di Negara bagian Boliver, Venezuela. UNICEF mendistribusikan vaksin polio, demam kuning hingga tetanus di negara tersebut selama masa pandemi.
Sekitar 80 juta anak di bawah 1 tahun berisiko lebih tinggi terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi di 68 negara. Seorang balita di Kosovo mendapat layanan imunisasi. Dimana layanan ini sempat mandek dua bulan terakhir selama masa Pandemi.
Balita berusia 6 bulan terlihat menerima suntikan vaksin di kawasan Beijing, China. Pandemi Corona yang merebak sempat membuat balita ini tidak mendapatkan vaksin diusia 5 bulan.
Seorang perawat bernama Deepika Shahi di Nepal tengah bersiap untuk melakukan suntik vaksin kepada sejumlah balita. Ia terus berupaya untuk menjangkau imunisasi kepada balita di kota Mugum Karmarong yang sangat terpencil.
Seorang suster bernama Hawa yang bekerja di pusat kesehatan Gamkale, Niger, mengaku resah karena Pandemi Corona yang merebak membuat vaksin dan imunisasi anak turun drastis. Kekhawatiran Hawa memuncak saat membayangkan polio dan campak akan merenggut anak-anak tanpa vaksin. Saat ini, hawa terus berupaya untuk memastikan anak-anak terus divaksinasi.
Seorang balita bernama Najib mendapat tetes polio di pusat kesehatan Uganda. Untuk mendukung kelangsungan layanan imunisasi, UNICEF dan pemerintah Uganda mendatangkan 3.842.000 dosis vaksin polio oral bivalen (bOPV).
Di Goma, Republik Kongo, sejumlah ibu terlihat antre untuk mendapat vaksin bagi bayi-bayi mereka. Pandemi terus menguji sistem kesehatan di negara tersebut selain ebola dan campak. Kampanye vaksinasi terus dilakukan, hasilnya 150.491 anak usia 6 bulan hingga 5 tahun di provinsi Kivu Utara sukses mendapatkan layanan tersebut.
Berikutnya dari provinsi Zarqa, Yordania, seorang bocah menerima tetesan polio dari petugas kesehatan.
Di Aleppo Timur, seorang bayi bersuai tiga bulan bernama Zuka menerima vaksin di dalam klinik. WHO terus mengupayakan kampanye imunisasi nasional di seluruh Suriah. Kampanye tersebut menjangkau 900.000 anak dengan petugas medis yang dikerahkan sebanyak 8.000 lebih. Tak hanya itu, 1.000 pusat kesehatan, 666 pos vaksinasi dan 545 tim medis terus berupaya keras.
Jonatan dan sang ibu menunggu untuk vaksin di pusat kesehatan Los Pinos di Bolivia. 
Seorang anak divaksinasi di Negara bagian Boliver, Venezuela. UNICEF mendistribusikan vaksin polio, demam kuning hingga tetanus di negara tersebut selama masa pandemi.