AS Setujui Terapi Plasma untuk Pasien Corona

Presiden Donald Trump mengatakan pengobatan dengan plasma darah dapat mengurangi kematian hingga 35%. Buda Mendes/Getty Images  

FDA mengatakan penelitian awal menunjukkan plasma darah dapat menurunkan angka kematian dan meningkatkan kesehatan pasien jika diberikan dalam tiga hari pertama perawatan di rumah sakit. Buda Mendes/Getty Images  

Badan itu menyimpulkan teknik itu aman setelah meninjau secara ekstensif data yang dikumpulkan selama beberapa bulan terakhir. Buda Mendes/Getty Images  

Dalam sebuah pernyataan, badan itu menambahkan bahwa manfaat pengobatan itu lebih besar daripada risiko apa pun.  Alexander Hassenstein/Getty Images  

Teknik ini menggunakan plasma darah yang kaya antibodi dari orang-orang yang sembuh dari penyakit tersebut. Lebih dari 70.000 warga AS telah diobati dengan teknik ini. Alexander Hassenstein/Getty Images  

Plasma darah dari mereka yang telah sembuh COVID-19 disebut kaya akan antibodi sehingga dapat membantu penyembuhan pasien yang terinfeksi virus Corona. Alexander Hassenstein/Getty Images  

Namun, beberapa ahli, termasuk Anthony Fauci, anggota gugus tugas virus Corona Gedung Putih, menyatakan keraguan mereka tentang kekuatan studi itu sejauh ini. Alexander Hassenstein/Getty Images  

FDA telah menyetujui penggunaan transfusi plasma pada pasien virus corona dalam kondisi tertentu, seperti mereka yang sakit parah atau ikut serta dalam uji klinis. Alexander Hassenstein/Getty Images  

Namun perlu diingat, terapi plasma konvalasen ini sifatnya pengobatan untuk pasien dengan gejala berat. Bukan sebagai pencegahan terhadap infeksi virus Corona. Alexander Hassenstein/Getty Images  

Presiden Donald Trump mengatakan pengobatan dengan plasma darah dapat mengurangi kematian hingga 35%. Buda Mendes/Getty Images  
FDA mengatakan penelitian awal menunjukkan plasma darah dapat menurunkan angka kematian dan meningkatkan kesehatan pasien jika diberikan dalam tiga hari pertama perawatan di rumah sakit. Buda Mendes/Getty Images  
Badan itu menyimpulkan teknik itu aman setelah meninjau secara ekstensif data yang dikumpulkan selama beberapa bulan terakhir. Buda Mendes/Getty Images  
Dalam sebuah pernyataan, badan itu menambahkan bahwa manfaat pengobatan itu lebih besar daripada risiko apa pun.  Alexander Hassenstein/Getty Images  
Teknik ini menggunakan plasma darah yang kaya antibodi dari orang-orang yang sembuh dari penyakit tersebut. Lebih dari 70.000 warga AS telah diobati dengan teknik ini. Alexander Hassenstein/Getty Images  
Plasma darah dari mereka yang telah sembuh COVID-19 disebut kaya akan antibodi sehingga dapat membantu penyembuhan pasien yang terinfeksi virus Corona. Alexander Hassenstein/Getty Images  
Namun, beberapa ahli, termasuk Anthony Fauci, anggota gugus tugas virus Corona Gedung Putih, menyatakan keraguan mereka tentang kekuatan studi itu sejauh ini. Alexander Hassenstein/Getty Images  
FDA telah menyetujui penggunaan transfusi plasma pada pasien virus corona dalam kondisi tertentu, seperti mereka yang sakit parah atau ikut serta dalam uji klinis. Alexander Hassenstein/Getty Images  
Namun perlu diingat, terapi plasma konvalasen ini sifatnya pengobatan untuk pasien dengan gejala berat. Bukan sebagai pencegahan terhadap infeksi virus Corona. Alexander Hassenstein/Getty Images