Lika-Liku Vaksin AstraZeneca di Indonesia
Vaksin AstraZeneca sempat diterpa isu miring tentang kasus pembekuan darah, yang membuatnya ditangguhkan di 15 negara Eropa. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun langsung bergerak cepat untuk memastikan keamanan dari vaksin tersebut. DW (News)
Setelah melalui berbagai rangkaian evaluasi, vaksin AstraZeneca kembali mendapatkan 'restu' dari BPOM untuk digunakan dalam program vaksinasi. BPOM pun menegaskan bahwa tak ada kaitan antara penggunaan vaksin AstraZeneca dengan kasus pembekuan darah. AP Photo/Sakchai Lalit
Selain itu, manfaat dari vaksin AstraZeneca juga sudah dipastikan lebih banyak dibandingkan risikonya. Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun telah memberikan fatwa bahwa vaksin AstraZeneca dapat digunakan, karena kondisi darurat. AP Photo
Juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, menegaskan bahwa vaksin AstraZeneca tidak mengandung produk yang berasal dari hewan. Oleh karena itu, masyarakat tak perlu khawatir mengenai hal ini. Getty Images/Antonio Masiello
Hasil evaluasi dari vaksin AstraZeneca menunjukkan bahwa vaksin ini hanya memicu reaksi ringan-sedang. Hal ini telah dibuktikan dalam uji klinis kepada 23.745 orang dengan rentang pemberian dosis pertama dan kedua 8-12 minggu. dok. detikcom
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang telah tiba di Indonesia akan memasuki kedaluwarsa pada akhir Mei 2021. Dengan rentang pemberian dosis 8-12 minggu, Kemenkes pun telah mempersiapkan langkah antisipasinya. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
dr Nadia mengatakan, vaksin AstraZeneca telah siap untuk didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar), paling lambat Senin (22/3/2021). Getty Images/Antonio Masiello
Hingga akhirnya pada Senin (22/3/2021), Sejumlah tokoh agama dan guru di Kota Sidoarjo menjalani vaksinasi perdana vaksin AstraZeneca. Pelaksanaan vaksinasi itu ditinjau langsung Presiden Joko Widodo. Suparno/detikcom