Membludaknya Permintaan Kebutuhan Medis di Pasar Pramuka
Banyaknya permintaan membuat harga menjadi naik bahkan obat jenis antibiotik langka. Begitu juga persedian tabung Oksigen mulai tipis persediaanya. Lonjakan COVID-19 mengakibatkan penjualan vitamin meningkat. Termasuk di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
Ketua Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Edy Haryanto, menyebutkan penjualan vitamin di pasar tersebut, meningkat sekitar 40-50 persen sejak beberapa hari terakhir seiring dengan kasus pasien COVId-19 melonjak di DKI Jakarta.
Obat yang paling laku justru malah obat biasa seperti vitamin sama minyak kayu putih. Jenis vitamin paling dicari konsumen, kata Edy, seperti vitamin C yang dianggap mampu meningkatkan imunitas tubuh pada masa pandemi.
Dia menambahkan meskipun ada peningkatan permintaan vitamin oleh konsumen beberapa hari terakhir, namun saat ini persediaan suplemen tersebut masih mencukupi. Selain itu, pedagang di Pasar Pramuka juga tidak menaikkan harga jual vitamin yang berkisar mulai dari Rp 30 ribu hingga di atas Rp 100 ribu.
Sementara untuk obat jenis herbal, menurut Edy, tidak ada kenaikan permintaan yang signifikan dari konsumen. Seperti diketahui, per 22 Juni 2021, DKI Jakarta menyumbang kasus harian dengan total kasus 3.221.
Pantauan detikcom di lokasi, kondisi lalu lintas di depan pasar pramuka sedikti tersendat bahkan cenderung macet. Guna menjaga ketertiban lalu lintas, seharusnya disediakan kantong parkir yang memadai agar tidak menunmpuk dan menganggu arus lalu lintas lainnya.