Sepak Terjang Dokter Muda di Tengah Lonjakan Corona

Banyakya dokter senior yang meninggal akibat terpapar COVID-19 karena terus berjibaku merawat pasien membuat para dokter muda harus menjadi garda terdepan. ADEK BERRY/AFP via Getty Images 

Sekarang dokter muda dan mereka yang baru lulus menjadi sarjana kedokteran menjadi garda terdepan dalam penanggulangan pandemi. ADEK BERRY/AFP via Getty Images

Salah satu dokter muda di rumah sakit Jakarta mengatakan sudah bekerja melebihi batas, namun pasien yang positif COVID-19 terus berdatangan ke unit gawat darurat tanpa henti. Josua Marunduh/NurPhoto via Getty Images

Dokter muda berusia 30 tahun tersebut berbicara dengan salah satu media asing dengan nama samaran, karena khawatir dengan masa depannya sebagai dokter karena berbicara dengan media. JUNI KRISWANTO/AFP via Getty Images

Dan keadaan ini diperparah yang di mana kasus hari Selasa  kemarin mencapai rekor baru yaitu 47.899 orang positif COVID-19. JUNI KRISWANTO/AFP via Getty Images  

Dengan sistem layanan kesehatan yang semakin kewalahan menangani peningkatan kasus, para dokter muda dan sarjana kedokteran yang baru lulus sekarang menjadi garda depan untuk memerangi COVID, karena banyak dokter senior yang menjadi korban. Afriadi Hikmal/NurPhoto via Getty Images

Menurut laporan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per tanggal 5 Juli 2021, sedikitnya sudah 434 dokter yang meninggal karena COVID-19. Budiono/ Sijori images/Barcroft Media via Getty Images

Lima di antaranya adalah dokter residen, mereka yang sedang menjalani pendidikan untuk menjadi seorang dokter spesialis.Andri Mardiansyah / Sijori Images/Barcroft Media via Getty Images

Naasnya beberapa hari setelah laporan IDI muncul seorang dokter residen lagi meninggal. Eko Siswono Toyudho/Anadolu Agency via Getty Images

Salah satunya adalah Aliy Akbar Al Busani, adalah dokter residen berusia 29 tahun, yang sedang belajar untuk menjadi spesialis kandungan di Universitas Airlangga di Surabaya, yang meninggal karena COVID-19 hari Kamis. Risa Krisadhi/SOPA Images/LightRocket via Getty Images

Menurut Andi Khomeini Takdir Haruni, ketua Persatuan Dokter Muda Indonesia mengatakan kecemasan dan stress karena pandemi ini dirasakan di seluruh provinsi, khususnya di kota-kota besar. ADEK BERRY/AFP via Getty Images

Beliau mengatakan banyak para dokter yang merasa depresi, kelelahan, karena beban kerja yang besar. Namun para dokter di Indonesia harus saling mendukung. Ulet Ifansasti/Getty Images

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rasio dokter di Indonesia adalah 4,65 orang per 10 ribu orang dibandingkan 37,6 orang di Australia. Ed Wray/Getty Images

Saat ini pemerintah Indonesia sejak bulan Mei mengumumkan para dokter yang bekerja merawat dan mengobati pasien COVID-19 akan mendapatkan tunjangan sebanyak Rp12,5 juta setiap bulannya. Ulet Ifansasti/Getty Images

Banyakya dokter senior yang meninggal akibat terpapar COVID-19 karena terus berjibaku merawat pasien membuat para dokter muda harus menjadi garda terdepan. ADEK BERRY/AFP via Getty Images 
Sekarang dokter muda dan mereka yang baru lulus menjadi sarjana kedokteran menjadi garda terdepan dalam penanggulangan pandemi. ADEK BERRY/AFP via Getty Images
Salah satu dokter muda di rumah sakit Jakarta mengatakan sudah bekerja melebihi batas, namun pasien yang positif COVID-19 terus berdatangan ke unit gawat darurat tanpa henti. Josua Marunduh/NurPhoto via Getty Images
Dokter muda berusia 30 tahun tersebut berbicara dengan salah satu media asing dengan nama samaran, karena khawatir dengan masa depannya sebagai dokter karena berbicara dengan media. JUNI KRISWANTO/AFP via Getty Images
Dan keadaan ini diperparah yang di mana kasus hari Selasa  kemarin mencapai rekor baru yaitu 47.899 orang positif COVID-19. JUNI KRISWANTO/AFP via Getty Images  
Dengan sistem layanan kesehatan yang semakin kewalahan menangani peningkatan kasus, para dokter muda dan sarjana kedokteran yang baru lulus sekarang menjadi garda depan untuk memerangi COVID, karena banyak dokter senior yang menjadi korban. Afriadi Hikmal/NurPhoto via Getty Images
Menurut laporan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per tanggal 5 Juli 2021, sedikitnya sudah 434 dokter yang meninggal karena COVID-19. Budiono/ Sijori images/Barcroft Media via Getty Images
Lima di antaranya adalah dokter residen, mereka yang sedang menjalani pendidikan untuk menjadi seorang dokter spesialis.Andri Mardiansyah / Sijori Images/Barcroft Media via Getty Images
Naasnya beberapa hari setelah laporan IDI muncul seorang dokter residen lagi meninggal. Eko Siswono Toyudho/Anadolu Agency via Getty Images
Salah satunya adalah Aliy Akbar Al Busani, adalah dokter residen berusia 29 tahun, yang sedang belajar untuk menjadi spesialis kandungan di Universitas Airlangga di Surabaya, yang meninggal karena COVID-19 hari Kamis. Risa Krisadhi/SOPA Images/LightRocket via Getty Images
Menurut Andi Khomeini Takdir Haruni, ketua Persatuan Dokter Muda Indonesia mengatakan kecemasan dan stress karena pandemi ini dirasakan di seluruh provinsi, khususnya di kota-kota besar. ADEK BERRY/AFP via Getty Images
Beliau mengatakan banyak para dokter yang merasa depresi, kelelahan, karena beban kerja yang besar. Namun para dokter di Indonesia harus saling mendukung. Ulet Ifansasti/Getty Images
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rasio dokter di Indonesia adalah 4,65 orang per 10 ribu orang dibandingkan 37,6 orang di Australia. Ed Wray/Getty Images
Saat ini pemerintah Indonesia sejak bulan Mei mengumumkan para dokter yang bekerja merawat dan mengobati pasien COVID-19 akan mendapatkan tunjangan sebanyak Rp12,5 juta setiap bulannya. Ulet Ifansasti/Getty Images