Warga menerima vaksin COVID 19 di Aula Masjid Cut Mutia, Jakarta, Sabtu (14/8/2021). Pemerintah DKI Jakarta berkolaborasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan BSI menggelar vaksinasi yang ditujukan untuk 400 orang jamaah dan warga sekitar masjid.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan munculnya kasus breakthrough infection bukan berarti tanda vaksin tidak bekerja. Laporan berbagai studi melihat bahwa orang yang sudah divaksinasi cenderung hanya mengalami gejala ringan atau malah tanpa gejala bila terinfeksi.
Vaksin COVID-19 dalam hal ini bermanfaat mencegah seseorang jatuh sakit dengan gejala parah. Dampaknya bisa mengurangi kemungkinan diperlukannya perawatan di rumah sakit dan juga risiko kematian.
Ahli penyakit infeksi dari WHO, Dr Katherine O'Brien, menegaskan kasus breakthrough infection jarang terjadi. Namun, memang jumlahnya saat ini semakin banyak dan ini diduga karena beberapa faktor.
Faktor yang diduga membuat semakin banyak kasus breakthrough infection saat ini dijelaskan Katherine adalah karena kelalaian dan varian.
Ramainya program vaksinasi saat ini kemungkinan membuat orang-orang jadi lebih merasa aman sehingga mulai melonggarkan disiplin protokol kesehatan.
Di lain sisi berbagai varian COVID-19 yang lebih mudah menular bermunculan, meningkatkan risiko keterpaparan.