Filipina - Melonjaknya kasus COVID-19 di Filipina membuat rumah sakit di negara itu dibayangi ancaman kekurangan tenaga medis. Pasalnya, virus Corona juga sasar para nakes
Foto Health
Corona Ngegas di Filipina, Ancaman Krisis Nakes di Depan Mata
Departemen Kesehatan Filipina (DOH) melaporkan 20.745 kasus infeksi baru COVID-19 pada Senin (13/9), sehingga jumlah total kasus yang dikonfirmasi negara tersebut kini menjadi 2.248.071. Seperti diberitakan Xinhua, Selasa (14/9/2021), DOH juga melaporkan 163 kematian terkait virus Corona, meningkatkan jumlah kematian total kini menjadi 35.307.
Meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Filipina membuat sejumlah rumah sakit di negara itu dihadapkan pada ancaman krisis tenaga medis.
Rumah Sakit Umum Filipina (PGH) jadi salah satunya. Rumah sakit rujukan COVID-19 terbesar di negara itu, kini menghadapi kekurangan tenaga medis. Banyak petugas kesehatan yang jatuh sakit. "Mereka lelah. Kami memiliki masalah tenaga kerja," kata juru bicara PGH, Jonas del Rosario dalam sebuah wawancara televisi.
Sementara itu, ujarnya, pasien yang bertambah parah dan kritis terus berdatangan dan membutuhkan perawatan di rumah sakit. "Kami beroperasi dalam kapasitas penuh, sehingga tenaga kami terbebani," tambahnya.
Kolapsnya satu per satu rumah sakit di Filipina sudah berlangsung sejak Agustus lalu. Saat ini, dua fasilitas medis swasta terbesar di Provinsi Quezon, Mount Carmel Diocesan General Hospital dan the Lucena United Doctors Hospital (LUDHMC) dilaporkan penuh pasien dan tak mampu lagi menampung pasien baru.
Akibat kolapsnya sejumlah rumah sakit COVID-19, para pasien dengan gejala COVID-19 diminta untuk mencari alternatif perawatan dan pengobatan di fasilitas medis lainnya.
Sementara itu varian delta yang lebih menular menjadi salah satu pemicu Filipina terus mencapai rekor kasus COVID-19. Bahkan Departemen Kesehatan telah memperingatkan masyarakat soal lonjakan kasus dalam beberapa hari mendatang.
Presiden Rodrigo Duterte mengatakan baru-baru ini, negara itu tidak mampu lagi melakukan lockdown, setelah lockdown sebelumnya telah menghancurkan ekonomi dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.
Sementara itu, terkait vaksinasi nasional, Filipina sejauh ini telah memberikan lebih dari 38,7 juta dosis vaksin COVID-19. Sejauh ini baru sekitar 16,7 juta orang yang telah divaksinasi lengkap, dari target 77 juta populasi.











































