Sibuknya Petugas Pemakaman di Rumania Saat Eropa Kembali Diamuk Corona

Dua orang petugas pemakaman mengenakan APD lengkap saat tengah beraktivitas di kamar mayat Rumah Sakit Darurat Universitas di Bucharest, Rumania, Senin (8/11/2021) waktu setempat.
Seperti diketahui, kasus COVID-19 di sejumlah negara Eropa kembali melonjak beberapa waktu belakangan. Berdasarkan data worldmeters, Rumania telah mencatatkan 1.711.137 kasus COVID-19 dengan jumlah kasus kematian akibat COVID-19 mencapai 50.996 jiwa.
 
Kembali melonjaknya kasus COVID-19 di Benua Biru memicu kekhawatiran publik. Beberapa ilmuwan juga khawatir berkurangnya kekebalan dari vaksinasi di seluruh Eropa akan membuat lebih banyak orang yang terinfeksi virus Corona selama musim dingin.
Melansir BBC, Jumat (5/11) lalu pun WHO menyatakan Eropa kembali menjadi episenter pandemi virus Corona. 
 
Direktur WHO untuk Eropa, Hans Kluge, mengatakan kemungkinan jumlah kematian di wilayah itu bisa mencapai setengah juta jiwa lagi sampai Februari nanti. Dia menyalahkan pemberian vaksin yang tidak mencukupi sebagai faktor penyebab di balik kenaikan angka kasus.
Pelonggaran pembatasan aktivitas yang dilakukan sejumlah negara Eropa pun diduga menjadi salah satu faktor penyebab kembali melonjaknya kasus COVID-19 di negara-negara Benua Biru.
Sejauh ini, WHO telah mencatat 1,4 juta kematian di seluruh wilayah Eropa. Pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan kasus Corona di seluruh Eropa telah melonjak lebih dari 55% selama 4 minggu terakhir. Padahal, menurut WHO, negara-negara di Eropa memiliki pasokan vaksin dan alat yang cukup.
Dua orang petugas pemakaman mengenakan APD lengkap saat tengah beraktivitas di kamar mayat Rumah Sakit Darurat Universitas di Bucharest, Rumania, Senin (8/11/2021) waktu setempat.
Seperti diketahui, kasus COVID-19 di sejumlah negara Eropa kembali melonjak beberapa waktu belakangan. Berdasarkan data worldmeters, Rumania telah mencatatkan 1.711.137 kasus COVID-19 dengan jumlah kasus kematian akibat COVID-19 mencapai 50.996 jiwa. 
Kembali melonjaknya kasus COVID-19 di Benua Biru memicu kekhawatiran publik. Beberapa ilmuwan juga khawatir berkurangnya kekebalan dari vaksinasi di seluruh Eropa akan membuat lebih banyak orang yang terinfeksi virus Corona selama musim dingin.
Melansir BBC, Jumat (5/11) lalu pun WHO menyatakan Eropa kembali menjadi episenter pandemi virus Corona.  
Direktur WHO untuk Eropa, Hans Kluge, mengatakan kemungkinan jumlah kematian di wilayah itu bisa mencapai setengah juta jiwa lagi sampai Februari nanti. Dia menyalahkan pemberian vaksin yang tidak mencukupi sebagai faktor penyebab di balik kenaikan angka kasus.
Pelonggaran pembatasan aktivitas yang dilakukan sejumlah negara Eropa pun diduga menjadi salah satu faktor penyebab kembali melonjaknya kasus COVID-19 di negara-negara Benua Biru.
Sejauh ini, WHO telah mencatat 1,4 juta kematian di seluruh wilayah Eropa. Pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan kasus Corona di seluruh Eropa telah melonjak lebih dari 55% selama 4 minggu terakhir. Padahal, menurut WHO, negara-negara di Eropa memiliki pasokan vaksin dan alat yang cukup.