Pria Malaysia mengalami spontaneous pneumothorax atau paru-paru bocor akibat kebiasaan merokok dan vape. "Kondisi ini membuat paru-paru kananku tertekan oleh udara yang terperangkap dan kemudian menjadi mengkerut," cerita pria bernama Faris, dikutip dari Mstar. (Foto: Facebook/ Mohamad Faris Ifwat)
Kejadian serupa juga dilaporkan di Indonesia. Pria 23 tahun tanpa riwayat asma dan tuberkulosis (TBC) mengalami paru-paru bocor. Keluhannya persis seperti Faris. Pasien dengan riwayat merokok dan vape selama satu tahun ini baru sembuh setelah paru-parunya dipasangi selang dan dikeluarkan cairan di paru-parunya.
Tidak hanya pasien dengan riwayat vape bertahun-tahun, pria yang baru merokok elektrik selama tiga bulan saja sudah terkena imbasnya. Contohnya kasus ini, di usia relatif muda yakni 18 tahun, sudah terkena radang paru.
Perokok konvensional sekaligus vape juga berisiko tinggi terkena asma. Laporan kasus di Indonesia contohnya, terjadi pada remaja 17 tahun. Mulanya, mengeluh batuk dan sesak napas.
Evali (E-cig Vape Associated Lung Injury) dilaporkan terjadi di Amerika, yakni paru-paru terjadi kerusakan akut setelah memakai vape selama beberapa minggu, dirawat di ICU menggunakan ventilator.
Asap vape juga sama bahayanya. Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) menyoroti laporan wanita di Cirebon sering terpapar asap vape, berakhir terkena radang paru.