Setelah tiga tahun pandemi, pemerintah China mulai melonggarkan aturan zero-COVID. Beberapa wilayah sudah membolehkan warganya beraktivitas seperti biasa dan mencabut lockdown. (Foto: Zhao Jun/CNS/Getty Images)
Dalam kebijakan terbaru, orang yang terinfeksi dengan gejala ringan dapat dikarantina di rumah dan menghilangkan kebutuhan untuk pengujian dan pemeriksaan status kesehatan termasuk bepergian ke seluruh negeri. (Foto: CFOTO/Future Publishing/Getty Images)
Namun dengan leluasanya orang-orang bepergian, beberapa warga malah ketakutan bakal tertular COVID-19. (Foto: VCG/Getty Images)
"Saya tahu COVID tidak begitu 'mengerikan' sekarang, tetapi masih menular dan akan menyakitkan," tulis salah satu postingan di platform Weibo. "Ketakutan yang dibawa ke hati kita tidak dapat dengan mudah dihilangkan." (Foto: Zhao Jun/CNS/Getty Images)
Di beberapa wilayah, tak ada lagi penyebutan kebijakan "nol-COVID" China dalam pengumuman baru-baru ini, menimbulkan kecurigaan bahwa istilah tersebut sudah tidak berlaku lagi. (Foto: Getty Images/Kevin Frayer)
Beberapa analis dan pakar medis mengatakan China tidak siap menghadapi lonjakan besar infeksi, sebagian karena tingkat vaksinasi yang rendah di antara yang rentan dan sistem perawatan kesehatannya yang rapuh. (Foto: Zhang Yu/CNS/Getty Images)