7 Foto RS China Ngos-ngosan Hadapi COVID-19 Usai Lockdown Dicabut

Pemerintah China memutuskan untuk melonggarkan aturan COVID-19 dengan mencabut aturan lockdown dan 'zero-COVID'. Hanya saja aturan ini malah membebani rumah sakit di beberapa wilayah China. (Foto: REUTERS/ALESSANDRO DIVIGGIANO)
Rumah sakit di Beijing, misalnya, masih bergelut menangani lonjakan kasus COVID-19. Banyak pasien bergejala berat yang masuk rumah sakit. (Foto: REUTERS/ALESSANDRO DIVIGGIANO)
Para ahli kesehatan di Negeri Tirai Bambu menilai pelonggaran aturan ini terkesan terburu-buru. (Foto: REUTERS/ALESSANDRO DIVIGGIANO)
Di sisi lain Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti lonjakan kasus COVID-19 China sebenarnya sudah terjadi sebelum pemerintah melonggarkan aturan pembatasan. (Foto: CFOTO/Future Publishing/Getty Images)
Terlebih ia juga menyoroti penularan varian Omicron yang amat cepat, terdeteksi di China sekitar setahun lalu. Artinya, aturan pembatasan COVID-19 yang berlangsung ketat di China tidak berguna melawan terpaan varian Corona baru. Terlebih, cakupan vaksinasi COVID-19 masih terhitung rendah. (Foto: REUTERS/Aly Song)
Pakar di China mengungkap salah satu penyebab melonjaknya kapasitas RS usai kebijakan zero-COVID dicabut. Salah satunya karena kurangnya penjelasan untuk pasien COVID-19 bisa tetap di rumah jika gejalanya masih ringan. (Foto: cnsphoto via REUTERS)
Untuk mengatasinya, para tenaga medis menggunakan media sosial untuk meyakinkan masyarakat untuk tetap di rumah. Mereka mengatakan akan tetap aman, meski orang tersebut terinfeksi COVID-19. (Foto: cnsphoto via REUTERS)
Pemerintah China memutuskan untuk melonggarkan aturan COVID-19 dengan mencabut aturan lockdown dan zero-COVID. Hanya saja aturan ini malah membebani rumah sakit di beberapa wilayah China. (Foto: REUTERS/ALESSANDRO DIVIGGIANO)
Rumah sakit di Beijing, misalnya, masih bergelut menangani lonjakan kasus COVID-19. Banyak pasien bergejala berat yang masuk rumah sakit. (Foto: REUTERS/ALESSANDRO DIVIGGIANO)
Para ahli kesehatan di Negeri Tirai Bambu menilai pelonggaran aturan ini terkesan terburu-buru. (Foto: REUTERS/ALESSANDRO DIVIGGIANO)
Di sisi lain Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti lonjakan kasus COVID-19 China sebenarnya sudah terjadi sebelum pemerintah melonggarkan aturan pembatasan. (Foto: CFOTO/Future Publishing/Getty Images)
Terlebih ia juga menyoroti penularan varian Omicron yang amat cepat, terdeteksi di China sekitar setahun lalu. Artinya, aturan pembatasan COVID-19 yang berlangsung ketat di China tidak berguna melawan terpaan varian Corona baru. Terlebih, cakupan vaksinasi COVID-19 masih terhitung rendah. (Foto: REUTERS/Aly Song)
Pakar di China mengungkap salah satu penyebab melonjaknya kapasitas RS usai kebijakan zero-COVID dicabut. Salah satunya karena kurangnya penjelasan untuk pasien COVID-19 bisa tetap di rumah jika gejalanya masih ringan. (Foto: cnsphoto via REUTERS)
Untuk mengatasinya, para tenaga medis menggunakan media sosial untuk meyakinkan masyarakat untuk tetap di rumah. Mereka mengatakan akan tetap aman, meski orang tersebut terinfeksi COVID-19. (Foto: cnsphoto via REUTERS)