Lionel Andrés Messi atau dikenal sebagai Messi berhasil membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022 dan menyandang gelar Greatest of All Time. Messi mengatakan menjuarai Piala Dunia adalah perwujudan mimpi masa kecil. (Foto: Getty Images/Quality Sport Images).
Perjuangan Messi untuk mencapai hal itu bukanlah perjalanan yang mudah. Di masa kecil, ia dididagnosis dengan sindrom kekurangan hormon pertumbuhan atau disebut Growth Hormone Deficiency (GHD). Adapun kondisi ini membuat perawakannya lebih pendek dari anak seusianya. (Foto: AP/Petr David Josek).
Kondisi GHD bisa disebabkan berbagai hal, seperti bawaan lahir, tumor hipofisis, tumor hipotalamus, trauma otak, infeksi, efek samping operasi/radiasi, bahkan idiopatik yaitu penyebab yang tidak diketahui secara pasti. Kelainan hormon ini membuat pertumbuhan Messi sempat terhenti di usia 11 tahun saat tinggi badannya baru 127 cm. (Foto: Getty Images/Clive). Brunskill
Lantaran biaya perawatannya yang terlalu mahal dan keluarganya pun tak mampu menanggungnya, akhirnya tim yang merekrutnya saat itu, FC Barcelona bersedia menanggungnya. Messi pun menjalani terapi penyuntikan hormon. Foto: (Getty Images)
Terapi ini membuatnya tidak hanya tumbuh lebih tinggi tetapi juga mengatasi beragam masalah lain seperti fungsi hipofisis, masalah kulit dan gigi, penglihatan yang buruk dan kekebalan yang lebih rendah. (Foto: Visionhaus/Getty Images/Visionhaus).
Di balik masalah tubuhnya yang sempat 'mungil', kejeniusan Messi dalam bermain sepakbola tak diragukan. Barcelona bahkan menjulukinya sebagai 'el pequeño mudito' atau 'si mungil pendiam' karena sikapnya yang jarang berinteraksi dengan rekan se-timnya. (Foto: AFP via Getty Images/ODD ANDERSEN).