Krematorium Penuh Jenazah, Pemerintah China Malah Baru Laporkan 5 Kematian COVID

China dibayangi tiga gelombang COVID-19 sekaligus, disebut bakal 'bertahan' hingga Maret 2023 mendatang. Laporan Reuters menunjukkan krematorium penuh, mobil jenazah memadati parkiran sejak lonjakan kasus COVID-19 dilaporkan. Foto: AP/Ng Han Guan
Berbanding terbalik dengan laporan resmi pemerintah yang baru kembali melaporkan kematian COVID-19 sejak 3 Desember, 'hanya' dua kasus kematian per Senin (19/12/2022), sementara per Selasa (20/12) bertambah lima kasus. Foto: AP/Ng Han Guan
"Jumlah (resmi) jelas kurang dari jumlah kematian akibat COVID-19," kata Yanzhong Huang, spesialis kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR), sebuah think tank AS. Foto: AP/Ng Han Guan
Beberapa pakar meyakini kasus harian COVID-19 dan kematian jauh lebih tinggi berkali-kali lipat dari yang dilaporkan pemerintah. Prediksinya, ada 100 juta kasus COVID-19 dari kurang lebih 1 miliar penduduk, dengan kematian 1,5 juta. Foto: AP/Ng Han Guan
Prediksi tersebut juga jauh dari catatan pemerintah yang hingga kini menurut Worldometers Corona berjumlah 5.242 sejak pandemi merebak. Foto: AP/Ng Han Guan
Selain fasilitas kesehatan dipenuhi pasien. Disebutkan, 70 persen dari nakes di RS jatuh sakit terpapar, stok obat ikut 'ludes' hingga angka vaksinasi COVID-19 di kelompok lansia rendah yakni 50 persen. Itulah yang mendorong China kini disebut tengah di ambang kolaps. Foto: AP/Ng Han Guan
China dibayangi tiga gelombang COVID-19 sekaligus, disebut bakal bertahan hingga Maret 2023 mendatang. Laporan Reuters menunjukkan krematorium penuh, mobil jenazah memadati parkiran sejak lonjakan kasus COVID-19 dilaporkan. Foto: AP/Ng Han Guan
Berbanding terbalik dengan laporan resmi pemerintah yang baru kembali melaporkan kematian COVID-19 sejak 3 Desember, hanya dua kasus kematian per Senin (19/12/2022), sementara per Selasa (20/12) bertambah lima kasus. Foto: AP/Ng Han Guan
Jumlah (resmi) jelas kurang dari jumlah kematian akibat COVID-19, kata Yanzhong Huang, spesialis kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR), sebuah think tank AS. Foto: AP/Ng Han Guan
Beberapa pakar meyakini kasus harian COVID-19 dan kematian jauh lebih tinggi berkali-kali lipat dari yang dilaporkan pemerintah. Prediksinya, ada 100 juta kasus COVID-19 dari kurang lebih 1 miliar penduduk, dengan kematian 1,5 juta. Foto: AP/Ng Han Guan
Prediksi tersebut juga jauh dari catatan pemerintah yang hingga kini menurut Worldometers Corona berjumlah 5.242 sejak pandemi merebak. Foto: AP/Ng Han Guan
Selain fasilitas kesehatan dipenuhi pasien. Disebutkan, 70 persen dari nakes di RS jatuh sakit terpapar, stok obat ikut ludes hingga angka vaksinasi COVID-19 di kelompok lansia rendah yakni 50 persen. Itulah yang mendorong China kini disebut tengah di ambang kolaps. Foto: AP/Ng Han Guan