Kasus COVID-19 di India Meningkat, Varian Arcturus Jadi Biang Keroknya

India mencatat 6.155 kasus baru dalam 24 jam dengan jumlah total kasus aktif sebanyak 31.194 kasus per Sabtu (8/4/2023). Sejauh ini, hasil mutasi tersebut telah memicu 113 kasus di India, sebagian besar kasus terkonsentrasi di Gujarat dan Maharashtra. Sanjeev Verma/Getty Images
XBB adalah subvarian Omicron dan merupakan yang paling umum di antara subvarian-subvarian lainnya. Empat ratus sub-varian baru Omicron telah diidentifikasi di India dalam 15 bulan terakhir. Dari jumlah tersebut, 90 persen dari semua varian adalah XBB. Sanjeev Verma/Getty Images
Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Maria Van Kerkhove, mengatakan bahwa subvarian ini belum tergolong berbahaya. Namun, tak menutup kemungkinan bahwa virus ini bisa terus berubah dan menjadi berbahaya. Sanjeev Verma/Getty Images
Gejala XBB.1.16 sama dengan gejala akibat subvarian Omicron lainnya yakni berupa demam, batuk, pilek, pilek, sakit kepala, badan pegal, kadang sakit perut dan diare. Sebagian besar pasien juga bisa menjalani perawatan di rumah. Salman Ali/Getty Images
Saat ini, India terus mengalami peningkatan kasus yang signifikan. Selama beberapa waktu terakhir, jumlah kasus baru setiap harinya selalu menyentuh angka ribuan. Dalam 24 jam terakhir, India mencatat 6.155 kasus baru. Sunil Ghosh/Getty Images
Menanggapi peningkatan tersebut, pemerintah India mengaku telah melakukan persiapan untuk memastikan kesiapan fasilitas dan tenaga kesehatan dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Sunil Ghosh/Getty Images
India mencatat 6.155 kasus baru dalam 24 jam dengan jumlah total kasus aktif sebanyak 31.194 kasus per Sabtu (8/4/2023). Sejauh ini, hasil mutasi tersebut telah memicu 113 kasus di India, sebagian besar kasus terkonsentrasi di Gujarat dan Maharashtra. Sanjeev Verma/Getty Images
XBB adalah subvarian Omicron dan merupakan yang paling umum di antara subvarian-subvarian lainnya. Empat ratus sub-varian baru Omicron telah diidentifikasi di India dalam 15 bulan terakhir. Dari jumlah tersebut, 90 persen dari semua varian adalah XBB. Sanjeev Verma/Getty Images
Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Maria Van Kerkhove, mengatakan bahwa subvarian ini belum tergolong berbahaya. Namun, tak menutup kemungkinan bahwa virus ini bisa terus berubah dan menjadi berbahaya. Sanjeev Verma/Getty Images
Gejala XBB.1.16 sama dengan gejala akibat subvarian Omicron lainnya yakni berupa demam, batuk, pilek, pilek, sakit kepala, badan pegal, kadang sakit perut dan diare. Sebagian besar pasien juga bisa menjalani perawatan di rumah. Salman Ali/Getty Images
Saat ini, India terus mengalami peningkatan kasus yang signifikan. Selama beberapa waktu terakhir, jumlah kasus baru setiap harinya selalu menyentuh angka ribuan. Dalam 24 jam terakhir, India mencatat 6.155 kasus baru. Sunil Ghosh/Getty Images
Menanggapi peningkatan tersebut, pemerintah India mengaku telah melakukan persiapan untuk memastikan kesiapan fasilitas dan tenaga kesehatan dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Sunil Ghosh/Getty Images