Petugas optik menunjukkan lensa kacamata terapi MiYOSMART. Perusahaan lensa kacamata global terdepan, HOYA Vision Care, berkomitmen untuk membantu semua orang menuju masa depan cerah tanpa hambatan melalui penglihatan yang lebih baik serta terus mengembangkan teknologi dalam memenuhi kebutuhan penglihatan masyarakat.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Airlangga, prevalensi kelainan refraksi di Indonesia menempati urutan pertama dari penyakit mata, meliputi 25% penduduk. Dan prevalensi miopi di Indonesia lebih dari -0,5D pada usia dewasa muda adalah 48,1%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki potensi tinggi terhadap miopi.
Keseriusan HOYA Vision Care untuk menghadirkan koreksi penglihatan berkelanjutan bagi segala usia ditandai dengan kunjungan jajaran CXO HOYA Vision Care ke Indonesia salah satunya ke MiYOSMART Corner di Optik SEIS, Mall Taman Anggrek, Jakarta, Jumat (9/6/2023). Alexandre Montague, Chief Executive Officer (CEO) HOYA Vision Care, mengungkapkan 50% dari penduduk dunia akan mengalami miopi atau rabun jauh (mata minus) pada 2050. Sedangkan miopi yang tidak ditangani dapat mengarah ke penyakit mata yang lebih serius. Hal ini yang mendorong HOYA Vision Care untuk lebih gigih dalam mengedukasi serta mengembangkan inovasi teknologi guna menciptakan opsi kontrol miopia khususnya untuk anak, dan menyediakan perawatan kesehatan mata sejak dini.