Begini Bedanya Langit Jakarta: Biru Saat WFH, Kini Suram Dikepung Polusi

Debu kelabu polusi udara menyelimuti langit Jakarta. Dari kejauhan gedung-gedung tinggi tampak suram. Belakangan, polusi udara di Jabodetabek memang sedang tinggi-tingginya. (Agung Pambudhy/detikcom)

Penampakan langit Jakarta saat ini sangat kontras dengan langit Jakarta pada Jumat 3 April 2020. Saat itu merupakan minggu ketiga imbauan kerja dari rumah atau work from home (WFH), kualitas udara di Jakarta terus membaik. (ANTARA FOTO)

Bahkan buruknya polusi udara di Jakarta saat ini sempat membuat Jakarta berada di peringkat 1 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Meskipun pada Kamis 3 April pada pukul 12.00 WIB, Jakarta tercatat sebagai kota dengan indeks kualitas udara di angka 55 atau masuk dalam kategori sedang, namun langit Jakarta masih tampak biru cerah. (Ari Saputra/detikcom)

Menurut Dewan Proper KLHK Agus Pambagio, situasi udara Ibu Kota saat ini sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Dalam situasi saat ini, kendaraan bermotor menjadi penyebab signifikan dari polusi udara di Jakarta, mencakup sekitar 57 persen dari total polutan. Dari persentase 57 persen polutan yang dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar minyak, hampir 98 persen berasal dari kendaraan pribadi yang beroperasi di jalan-jalan Ibu Kota. (Pradita Utama/detikcom)

Jika kembali menilik pada tahun 2020 saat diberlakukannya kebijakan WFH, membaiknya kualitas udara Jakarta saat itu disebabkan minimnya aktivitas kendaraan di Ibu Kota. (Rifkianto Nugroho/detikcom)

Debu kelabu polusi udara menyelimuti langit Jakarta. Dari kejauhan gedung-gedung tinggi tampak suram. Belakangan, polusi udara di Jabodetabek memang sedang tinggi-tingginya. (Agung Pambudhy/detikcom)
Penampakan langit Jakarta saat ini sangat kontras dengan langit Jakarta pada Jumat 3 April 2020. Saat itu merupakan minggu ketiga imbauan kerja dari rumah atau work from home (WFH), kualitas udara di Jakarta terus membaik. (ANTARA FOTO)
Bahkan buruknya polusi udara di Jakarta saat ini sempat membuat Jakarta berada di peringkat 1 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. (ANTARA FOTO/Fauzan)
Meskipun pada Kamis 3 April pada pukul 12.00 WIB, Jakarta tercatat sebagai kota dengan indeks kualitas udara di angka 55 atau masuk dalam kategori sedang, namun langit Jakarta masih tampak biru cerah. (Ari Saputra/detikcom)
Menurut Dewan Proper KLHK Agus Pambagio, situasi udara Ibu Kota saat ini sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Dalam situasi saat ini, kendaraan bermotor menjadi penyebab signifikan dari polusi udara di Jakarta, mencakup sekitar 57 persen dari total polutan. Dari persentase 57 persen polutan yang dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar minyak, hampir 98 persen berasal dari kendaraan pribadi yang beroperasi di jalan-jalan Ibu Kota. (Pradita Utama/detikcom)
Jika kembali menilik pada tahun 2020 saat diberlakukannya kebijakan WFH, membaiknya kualitas udara Jakarta saat itu disebabkan minimnya aktivitas kendaraan di Ibu Kota. (Rifkianto Nugroho/detikcom)