Deretan Tanaman Hias Penangkal Polusi, Diyakini 'Air Purifier' Alami

Tanaman hias bisa menjadi salah satu solusi untuk 'memurnikan' kualitas udara di tengah polusi yang sedang buruk-buruknya di Ibu Kota. (Foto: Syifaa F. Izzati/detikHealth)

2. Sejumlah tanaman hias dalam ruangan bisa menjernihkan udara di dalam ruangan dan menurunkan tingkat polutan VOC atau volatile organic compound. (Foto: Syifaa F. Izzahati/detikHealth)  

3. Salah satu penjual tanaman hias di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat menyarankan tanaman seperti Lidah Mertua, Superba sampai Golden Palm untuk menyegarkan ruangan. (Foto: Syifaa F. Izzahati/detikHealth)  

4. Menanam pohon di area luar rumah atau memperbanyak tanaman di dalam rumah (indoor) bisa dilakukan di tengah situasi buruknya kualitas udara saat di Jakarta. (Foto: Syifaa F. Izzahati/detikHealth)  

5. Hanya saja tidak semua tanaman atau pohon bisa berfungsi untuk 'menyerap' polutan penyebab polusi udara. Jika berbicara mengenai polutan PM2.5, tanaman hias belum terlalu efektif menyerap polusi tersebut. (Foto: Syifaa F. Izzahati/detikHealth)  

Tanaman hias bisa menjadi salah satu solusi untuk memurnikan kualitas udara di tengah polusi yang sedang buruk-buruknya di Ibu Kota. (Foto: Syifaa F. Izzati/detikHealth)
2. Sejumlah tanaman hias dalam ruangan bisa menjernihkan udara di dalam ruangan dan menurunkan tingkat polutan VOC atau volatile organic compound. (Foto: Syifaa F. Izzahati/detikHealth)  
3. Salah satu penjual tanaman hias di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat menyarankan tanaman seperti Lidah Mertua, Superba sampai Golden Palm untuk menyegarkan ruangan. (Foto: Syifaa F. Izzahati/detikHealth)  
4. Menanam pohon di area luar rumah atau memperbanyak tanaman di dalam rumah (indoor) bisa dilakukan di tengah situasi buruknya kualitas udara saat di Jakarta. (Foto: Syifaa F. Izzahati/detikHealth)  
5. Hanya saja tidak semua tanaman atau pohon bisa berfungsi untuk menyerap polutan penyebab polusi udara. Jika berbicara mengenai polutan PM2.5, tanaman hias belum terlalu efektif menyerap polusi tersebut. (Foto: Syifaa F. Izzahati/detikHealth)