Warga Serbu Pemeriksaan Tiroid Gratis di RSCM
PT Merck Tbk bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan InaTA cabang Jakarta melakukan kegiatan talk show Kenali Tiroid Anda (KITA) dan skrining gangguan tiroid gratis di RSCM Kencana, Jakarta, Selasa (03/10/2023).
Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya skrining gangguan tiroid.
Kegiatan yang merupakan bagian dari Program RAISE Tiroid ini dilakukan untuk mensosialisasikan gangguan tiroid, terutama untuk populasi dewasa berisiko tinggi.
Sejak dimulai pada Mei 2023, program RAISE Tiroid telah melakukan pelatihan kepada lebih dari 2.600 praktisi kesehatan dan menyediakan pemeriksaan gangguan tiroid untuk lebih dari 19.200 pasien di 59 kota, 12 Provinsi.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS (kedua kanan) melakukan skrining tiroid disaksikan oleh Head of China & International Healthcare, Merck KGaA, Hong Chow (kiri) bersama Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Ir. Renan Sukmawan, Sp.JP(K), PhD, MARS (kedua kiri) dan Senior Vice President APAC Healthcare, Merck, Alexandre de Muralt (kanan).
Gangguan tiroid merupakan suatu kondisi medis dimana hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid tubuh tidak sesuai dengan kondisi normal atau kebutuhan tubuh. Padahal, kelenjar tiroid merupakan kelenjar penting dalam tubuh manusia yang berperan dalam mengatur metabolisme dan kesehatan tubuh.
Hormon tiroid sangat diperlukan untuk membantu tubuh menggunakan energi agar tetap hangat, serta membuat otak, jantung, otot dan organ lainnya bekerja sebagaimana mestinya. Namun sayangnya, masalah gangguan tiroid ini masih sering terabaikan. Diperkirakan sekitar 200 juta orang di seluruh dunia terkena gangguan tiroid dan lebih dari 50% dari penderita gangguan tiroid tidak terdiagnosis.
Di Indonesia, berdasarkan data tahun 2022, jumlah penyandang hipotiroid diperkirakan mencapai 12,4 juta orang dengan tingkat penanganan diperkirakan masih sangat rendah yaitu 1,9% Sedangkan jumlah penyandang hipertiroid diperkirakan mencapai 13,2 juta dengan tingkat penanganan yang diperkirakan juga sangat rendah, hanya 6,2%.