Dokter-Warga Palestina Demo di Tepi Barat Tuntut Gencatan Senjata di Gaza
Para dokter dan keluarga warga Palestina yang dipenjara oleh Israel, berunjuk rasa di Hebron, Tepi Barat, Selasa (14/11/2023). Mereka juga menuntut gencatan senjata di Gaza.
Protes tersebut terjadi secara terpisah, namun menyoroti prioritas bagi warga di Tepi Barat ketika Israel menyerang kelompok bersenjata di wilayah tersebut dengan intensitas yang semakin meningkat saat mereka melancarkan perang terhadap Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza.
Israel telah menahan 2.570 warga Palestina di Tepi Barat sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menurut Komisi Urusan Tahanan Palestina. Beberapa dari mereka yang ditahan dikatakan sebagai tahanan politik oleh anggota keluarganya.
Beberapa pengunjuk rasa mengenakan kain kafan yang diberi warna merah, menyerupai korban warga Gaza yang terbunuh akibat pemboman Israel, yang merupakan pembalasan atas serangan Hamas 7 Oktober.
Pejabat medis di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan lebih dari 11.000 orang dipastikan tewas akibat serangan Israel, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak, dan banyak lainnya terjebak di bawah reruntuhan.
Sekitar dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Gaza telah kehilangan tempat tinggal, tidak dapat melarikan diri dari wilayah yang padat dimana makanan, bahan bakar, air bersih dan pasokan medis hampir habis.