Muncul Pneumonia 'Misterius', WHO Minta Warga China Pakai Masker Lagi

Warga yang memakai masker melewati rumah sakit anak-anak di Beijing, Jumat, 24 November 2023. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti kasus pneumonia misterius yang terjadi pada anak-anak di China. Penyakit tersebut dilaporkan membuat sejumlah rumah sakit kewalahan. 

Terkait hal ini, WHO meminta warga China untuk mengikuti langkah-langkah dalam mencegah penyakit pernapasan termasuk menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit, tinggal di rumah saat sakit, menjalani tes dan perawatan medis sesuai kebutuhan dan memakai masker.  

WHO mengatakan pihak berwenang China mengaitkan peningkatan ini dengan pencabutan pembatasan COVID-19 dan peredaran patogen yang diketahui seperti influenza, mycoplasma pneumoniae (infeksi bakteri umum yang biasanya menyerang anak-anak), virus pernapasan, dan virus yang menyebabkan penyakit menular menyebabkan COVID-19.  

Kabar terbaru Selasa (28/11/2023), WHO memastikan jumlah kasus pneumonia 'misterius' yang dilaporkan China tidak setinggi saat Wuhan pertama kali mengidentifikasi penyebaran SARS-CoV-2 di 2019. Pihaknya juga menekankan tidak ada temuan patogen baru maupun patogen tidak biasa dalam kasus tersebut. Juru bicara Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, Mi Feng, mengatakan pada hari Minggu bahwa lonjakan penyakit pernapasan akut terkait dengan peredaran beberapa jenis patogen secara bersamaan, yang paling menonjol sejauh ini adalah influenza.

Lonjakan kasus tersebut menjadi sorotan dunia pekan lalu saat WHO meminta informasi lebih lanjut kepada China. WHO mengutip laporan mengenai kelompok pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak oleh Program Pemantauan Penyakit (Programme for Monitoring Emerging Diseases). Pasalnya, laporan pneumonia 'misterius' mirip dengan awal mula COVID-19 menjadi pandemi, saat merebak lebih dulu di Wuhan, pada 2019. AP/Andy Wong  

Warga yang memakai masker melewati rumah sakit anak-anak di Beijing, Jumat, 24 November 2023. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti kasus pneumonia misterius yang terjadi pada anak-anak di China. Penyakit tersebut dilaporkan membuat sejumlah rumah sakit kewalahan. 
Terkait hal ini, WHO meminta warga China untuk mengikuti langkah-langkah dalam mencegah penyakit pernapasan termasuk menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit, tinggal di rumah saat sakit, menjalani tes dan perawatan medis sesuai kebutuhan dan memakai masker.  
WHO mengatakan pihak berwenang China mengaitkan peningkatan ini dengan pencabutan pembatasan COVID-19 dan peredaran patogen yang diketahui seperti influenza, mycoplasma pneumoniae (infeksi bakteri umum yang biasanya menyerang anak-anak), virus pernapasan, dan virus yang menyebabkan penyakit menular menyebabkan COVID-19.  
Kabar terbaru Selasa (28/11/2023), WHO memastikan jumlah kasus pneumonia misterius yang dilaporkan China tidak setinggi saat Wuhan pertama kali mengidentifikasi penyebaran SARS-CoV-2 di 2019. Pihaknya juga menekankan tidak ada temuan patogen baru maupun patogen tidak biasa dalam kasus tersebut. Juru bicara Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, Mi Feng, mengatakan pada hari Minggu bahwa lonjakan penyakit pernapasan akut terkait dengan peredaran beberapa jenis patogen secara bersamaan, yang paling menonjol sejauh ini adalah influenza.
Lonjakan kasus tersebut menjadi sorotan dunia pekan lalu saat WHO meminta informasi lebih lanjut kepada China. WHO mengutip laporan mengenai kelompok pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak oleh Program Pemantauan Penyakit (Programme for Monitoring Emerging Diseases). Pasalnya, laporan pneumonia misterius mirip dengan awal mula COVID-19 menjadi pandemi, saat merebak lebih dulu di Wuhan, pada 2019. AP/Andy Wong