Lihat Lagi Semangat Anak-anak RI di Hari Down Syndrome Sedunia

Anak dengan kondisi down syndrome menjalani pelatihan di Rumah Ceria Down Syndrome (RCDS) di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan.
Di tempat inilah, mereka mendapatkan pelatihan inklusi untuk mengasah kemampuan.
 
Down syndrome bukan penyakit menular dan tidak dapat disembuhkan. Belum ditemukan penyebab down syndrome secara pasti di dunia kedokteran.
 
Hari Down Syndrome Sedunia atau World Down Syndrome Day (WDSD) diperingati pada 21 Maret setiap tahun. Peringatan ini merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, mendorong advokasi dan inklusivitas, serta mendukung kesejahteraan orang-orang yang mengidap Down Syndrome.
 
Sejarah Hari Down Syndrome Sedunia berawal sejak 2006. Saat itu, Down Syndrome Association Singapore meluncurkan situs Down Syndrome Internasional (DSi) agar kampanye global Hari Down Syndrome Sedunia dapat tercatat.
 
Dikutip dari laman World Down Syndrome Day, tahun ini Hari Down Syndrome Sedunia mengusung tema 'End The Stereotypes'. Lewat tema ini, Hari Down Syndrome Sedunia ingin mengajak orang-orang di seluruh dunia mengakhiri beragam stereotip yang mengelilingi pengidap Down Syndrome.
 
Di RCDS, anak-anak down syndrome menjalani kelas musik, beladiri, melukis, serta barista.
 
Hal ini bertujuan agar mereka juga dapat membaur ke lingkungan sosial.
Anak dengan kondisi down syndrome menjalani pelatihan di Rumah Ceria Down Syndrome (RCDS) di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan.
Di tempat inilah, mereka mendapatkan pelatihan inklusi untuk mengasah kemampuan. 
Down syndrome bukan penyakit menular dan tidak dapat disembuhkan. Belum ditemukan penyebab down syndrome secara pasti di dunia kedokteran. 
Hari Down Syndrome Sedunia atau World Down Syndrome Day (WDSD) diperingati pada 21 Maret setiap tahun. Peringatan ini merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, mendorong advokasi dan inklusivitas, serta mendukung kesejahteraan orang-orang yang mengidap Down Syndrome. 
Sejarah Hari Down Syndrome Sedunia berawal sejak 2006. Saat itu, Down Syndrome Association Singapore meluncurkan situs Down Syndrome Internasional (DSi) agar kampanye global Hari Down Syndrome Sedunia dapat tercatat. 
Dikutip dari laman World Down Syndrome Day, tahun ini Hari Down Syndrome Sedunia mengusung tema End The Stereotypes. Lewat tema ini, Hari Down Syndrome Sedunia ingin mengajak orang-orang di seluruh dunia mengakhiri beragam stereotip yang mengelilingi pengidap Down Syndrome. 
Di RCDS, anak-anak down syndrome menjalani kelas musik, beladiri, melukis, serta barista. 
Hal ini bertujuan agar mereka juga dapat membaur ke lingkungan sosial.