Suasana langit kota di kawasan Kampung Melayu dan Kuningan tampak berasap akibat polusi, Jumat (21/6/2024).
Hari ini hingga pukul 09.40 WIB kualitas udara buruk dengan AQI 158 dan kadar PM2.5 mencapai 66 µg/m3. Data yang digunakan IQ Air ini berasal dari sejumlah kontributor, mulai KLHK, BMKG, US Department of State, hingga sejumlah perusahaan swasta.
Merujuk data platform pemantau kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara (AQI) dan konsentrasi PM2.5 di wilayah Jakarta pada periode 17-21 Juni selalu berada di level tak sehat (Unhealthy).
Berdasarkan pemantauan IQAir, pada Senin, 17 Juni atau saat hari raya Iduladha, kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat dengan AQI 158 dan kadar PM2.5 mencapai 65,8 µg/m3. Selanjutnya, pada Rabu (19/6) dan Kamis (20/6) kualitas udara cenderung membaik, meski masih masuk kategori tidak sehat dengan AQI 154 dan kadar PM2.5 masing-masing 59,3 µg/m3 dan 60,2 µg/m3. Hari ini hingga pukul 09.40 WIB kualitas udara juga masih buruk dengan AQI 158 dan kadar PM2.5 mencapai 66 µg/m3.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengakui bahwa pada periode 17-18 Juni kemarin kualitas udara Jakarta menurun. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan berdasarkan hasil analisis model "Hybrid Single-Particle Lagrangian Integrated Trajector" (HYSPLIT) dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang dilakukan oleh Tim Ahli IPB menunjukkan dalam dua hari tersebut, angin dominan berasal dari arah timur dan timur laut.