Potret Pilu Anak-anak di Gaza Menderita Malnutrisi

Jana Ayad yang berusia lima tahun hanya memiliki berat 9 kilogram ketika dia tiba, menderita diare dan muntah-muntah, kata Petugas Nutrisi. Petugas medis di Gaza mengatakan pada hari Senin (24/6) bahwa mereka berupaya meningkatkan pemeriksaan terhadap anak-anak kecil untuk mengetahui adanya malnutrisi parah di tengah kekhawatiran bahwa kelaparan akan menyebar ketika orang-orang mengungsi ke daerah baru.

Kelompok bantuan International Medical Corps (IMC) dan mitranya berencana menjangkau lebih dari 200.000 anak di bawah usia 5 tahun sebagai bagian dari kampanye 'Temukan dan Obati'. Selama akhir pekan, banyak keluarga yang datang ke klinik IMC di pusat kota Deir al-Balah, yang dibuka setelah lembaga tersebut mengatakan mereka harus menutup dua pusat kesehatan di kota selatan Rafah karena ketidakamanan.

Sekelompok badan bantuan yang dipimpin PBB memperkirakan bahwa sekitar 7% anak-anak Gaza mungkin mengalami kekurangan gizi akut, dibandingkan dengan 0,8% sebelum konflik Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober.

Hingga saat ini, kelaparan terburuk terjadi di wilayah utara, dan sebuah laporan yang didukung oleh PBB memperingatkan akan terjadinya kelaparan pada bulan Maret. Namun para pekerja bantuan khawatir wabah ini dapat menyebar ke wilayah tengah dan selatan karena pergolakan di sekitar Rafah yang telah menyebabkan lebih dari 1 juta orang mengungsi dan menghambat aliran pasokan melalui koridor selatan.

Israel melancarkan operasi militernya di Gaza setelah militan pimpinan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan Israel. Operasi militer Israel telah menewaskan hampir 37.600 orang, menurut otoritas kesehatan Palestina, meninggalkan Gaza dalam kehancuran.

Jana Ayad yang berusia lima tahun hanya memiliki berat 9 kilogram ketika dia tiba, menderita diare dan muntah-muntah, kata Petugas Nutrisi. Petugas medis di Gaza mengatakan pada hari Senin (24/6) bahwa mereka berupaya meningkatkan pemeriksaan terhadap anak-anak kecil untuk mengetahui adanya malnutrisi parah di tengah kekhawatiran bahwa kelaparan akan menyebar ketika orang-orang mengungsi ke daerah baru.
Kelompok bantuan International Medical Corps (IMC) dan mitranya berencana menjangkau lebih dari 200.000 anak di bawah usia 5 tahun sebagai bagian dari kampanye Temukan dan Obati. Selama akhir pekan, banyak keluarga yang datang ke klinik IMC di pusat kota Deir al-Balah, yang dibuka setelah lembaga tersebut mengatakan mereka harus menutup dua pusat kesehatan di kota selatan Rafah karena ketidakamanan.
Sekelompok badan bantuan yang dipimpin PBB memperkirakan bahwa sekitar 7% anak-anak Gaza mungkin mengalami kekurangan gizi akut, dibandingkan dengan 0,8% sebelum konflik Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober.
Hingga saat ini, kelaparan terburuk terjadi di wilayah utara, dan sebuah laporan yang didukung oleh PBB memperingatkan akan terjadinya kelaparan pada bulan Maret. Namun para pekerja bantuan khawatir wabah ini dapat menyebar ke wilayah tengah dan selatan karena pergolakan di sekitar Rafah yang telah menyebabkan lebih dari 1 juta orang mengungsi dan menghambat aliran pasokan melalui koridor selatan.
Israel melancarkan operasi militernya di Gaza setelah militan pimpinan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan Israel. Operasi militer Israel telah menewaskan hampir 37.600 orang, menurut otoritas kesehatan Palestina, meninggalkan Gaza dalam kehancuran.