Israel Siapkan Rumah Sakit Bawah Tanah, Antisipasi Serangan Iran
Tenaga medis berjalan di rumah sakit darurat bawah tanah di tempat parkir di Kampus Perawatan Kesehatan Rambam, di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel, di Haifa, Israel 18 Agustus 2024. Saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Israel, Minggu, untuk mendorong gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas, otoritas Israel menunjukkan kepada wartawan persiapannya untuk setiap serangan di kota pelabuhan utara Haifa.
Mayor David Avraham, kepala Departemen Pers Internasional IDF mengatakan bahwa mereka telah bersiap menghadapi serangan dan meskipun upaya diplomatik untuk meredakan situasi sedang berlangsung. Di dekat pelabuhan, rumah sakit Rambam telah melakukan persiapan dan menyesuaikan tempat parkir bawah tanahnya.
Rumah sakit bawah tanah ini siap menampung sekitar 1.200 tempat tidur agar dapat menangani skenario serangan selama 60 hari.
Pihak berwenang rumah sakit mengatakan bahwa mereka yakin dapat memindahkan dokter, pasien, dan keluarga mereka ke fasilitas bawah tanah dalam waktu 8 jam.
Rumah sakit ini menyediakan berbagai fasilitas mulai dari tempat tidur peratawan, ruang bersalin hingga area bermain anak.
Dorongan baru untuk mengakhiri gencatan senjata muncul saat jumlah korban tewas Palestina di Gaza telah meningkat melewati 40.000 sejak perang dimulai, menurut kementerian kesehatan Palestina. Israel mengatakan telah menewaskan lebih dari 17.000 militan Hamas, tanpa memberikan bukti.