Heboh Anggur Muscat Berbahaya, Bapanas Pastikan Buah yang Masuk RI Aman

Anggur muscat dijual di salah satu supermarket, Jakarta, Senin (11/11/2024).  

Belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan anggur shine muscat impor yang kabarnya mengandung residu kimia berbahaya. Anggur muscat berbahaya ini sebelumnya telah ditemukan di Thailand.  

Merespons hal ini, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Badan Karantina Indonesia, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan uji sampling sejumlah anggur muscat yang ada di Indonesia. Hasilnya, Bapanas hingga BPOM memastikan buah-buahan yang masuk ke Indonesia, termasuk anggur muscat aman untuk dikonsumsi masyarakat.  

Meskipun begitu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo meyakini banyak masyarakat yang saat ini masih ragu untuk mengonsumsi anggur impor seperti muscat. Dirinya menyarankan masyarakat untuk bisa beralih memilih anggur lokal saja.  

Badan Pangan Nasional bersama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) fokus mengambil sampel di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bandar Lamping, Makassar, Pontianak, hingga Medan.
Hasil uji menunjukkan 90 persen dari sampel tidak teridentifikasi pestisida, sementara 10 persen produk yang tersisa ditemukan residu pestisida tetapi masih di bawah ambang batas maksimum.
 
Hasil uji sampel uang dilakukan di laboratorium dengan parameter uji residu pestisida chlorpyrifos menggunakan metode gas chromatography tandem mass spectrum.
 
Anggur muscat dijual di salah satu supermarket, Jakarta, Senin (11/11/2024).  
Belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan anggur shine muscat impor yang kabarnya mengandung residu kimia berbahaya. Anggur muscat berbahaya ini sebelumnya telah ditemukan di Thailand.  
Merespons hal ini, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Badan Karantina Indonesia, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan uji sampling sejumlah anggur muscat yang ada di Indonesia. Hasilnya, Bapanas hingga BPOM memastikan buah-buahan yang masuk ke Indonesia, termasuk anggur muscat aman untuk dikonsumsi masyarakat.  
Meskipun begitu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo meyakini banyak masyarakat yang saat ini masih ragu untuk mengonsumsi anggur impor seperti muscat. Dirinya menyarankan masyarakat untuk bisa beralih memilih anggur lokal saja.  
Badan Pangan Nasional bersama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) fokus mengambil sampel di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bandar Lamping, Makassar, Pontianak, hingga Medan.
Hasil uji menunjukkan 90 persen dari sampel tidak teridentifikasi pestisida, sementara 10 persen produk yang tersisa ditemukan residu pestisida tetapi masih di bawah ambang batas maksimum. 
Hasil uji sampel uang dilakukan di laboratorium dengan parameter uji residu pestisida chlorpyrifos menggunakan metode gas chromatography tandem mass spectrum.