Meski tergolong langka, kondisi ini tidak membahayakan jiwa dan sebagian besar penderitanya tetap menjalani hidup normal. Namun, para ahli menyarankan agar dilakukan pemeriksaan medis berkala untuk mendeteksi kemungkinan gangguan lain yang dapat menyertai sindrom tersebut.
Fenomena mata biru ini bukan hasil penggunaan lensa kontak atau pengaruh lingkungan. Syawal dan Juan merupakan bagian dari belasan orang Suku Buton yang memiliki Sindrom Waardenburg, yaitu kelainan genetik langka yang dapat menyebabkan perubahan pigmentasi pada mata, rambut, dan kulit, serta dalam beberapa kasus memengaruhi pendengaran.
Sindrom ini diwariskan secara genetik dan hanya terjadi pada sebagian kecil populasi di dunia. Namun, di kalangan Suku Buton, kasus ini telah muncul secara turun-temurun, menjadikan mata biru sebagai ciri unik yang memunculkan rasa ingin tahu dari masyarakat luas dan dunia medis.
Mata biru yang biasanya identik dengan ras Kaukasia ini justru menjadi kekayaan genetik yang membedakan Suku Buton dari banyak suku lain di Indonesia. Keunikan ini menjadi bukti keberagaman warisan genetik Nusantara yang belum sepenuhnya terungkap.