Paul Alexander masih berusia enam tahun ketika ia terbangun, ketakutan, dan mendapati dirinya berada di dalam tabung logam besar, dengan hanya kepalanya yang mencuat keluar. (Foto: AP/Smiley N. Pool)
Ia tidak dapat bergerak untuk merasakan apa yang menjebaknya, dan ketika ia mencoba meminta bantuan, ia mendapati bahwa ia tidak dapat bersuara. (Foto: Allon Smith/The Guardian)
Paul selamat dari serangan polio yang serius, tetapi membuatnya lumpuh. Setelah operasi trakeostomi darurat, ia tidak dapat bernapas tanpa mesin paru-paru besi yang kini membungkus tubuhnya yang kecil. (Foto: Allon Smith/The Guardian)
Ketika ia meninggal pada usia 78 tahun, Paul telah menghabiskan lebih dari tujuh dekade menggunakan paru-paru besinya, lebih lama daripada siapa pun dalam sejarah. (Foto: Allon Smith/The Guardian)
Bercerita kepada The Guardian, Paul sebenarnya sudah divonis mengidap polio tapi tidak dibawa ke rumah sakit karena terlalu banyak pasien. Namun selang beberapa hari setelahnya, kondisinya makin memburuk. (Foto: Allon Smith/The Guardian)
"Hal berikutnya yang saya ingat, saya sudah ada di dalam paru-paru besi," kenang Paul pada saat itu. (Foto: AP/Smiley N. Pool)