Bayi-bayi Palestina berbagi inkubator di rumah sakit Al-Helou, saat serangan militer Israel terus berlangsung di Kota Gaza, 10 Juli 2025. Para dokter di rumah sakit tersebut mengatakan bahwa mereka kesulitan merawat bayi baru lahir dan bayi prematur, yang dijejalkan ke dalam inkubator tunggal, akibat kekurangan bahan bakar yang parah. Foto: REUTERS/Mahmoud Issa
Para dokter menggambarkan tantangan yang mereka hadapi dalam menjaga bayi-bayi baru lahir tetap hidup, sementara Israel terus melanjutkan kampanye militernya. Foto: REUTERS/Mahmoud Issa
Kepala departemen neonatal di rumah sakit tersebut, Nasser Balbal, mengatakan bahwa kurangnya generator dan listrik yang berfungsi melumpuhkan layanan mereka, yang menyebabkan kematian beberapa kasus. Foto: REUTERS/Mahmoud Issa
Para petugas medis yang kewalahan mengatakan bahwa pasokan bahan bakar yang menipis mengancam akan membuat mereka gelap gulita dan melumpuhkan rumah sakit serta klinik di wilayah Palestina, tempat layanan kesehatan telah dihantam keras selama 21 bulan perang. Foto: REUTERS/Mahmoud Issa
Dokter anak Ziad al-Masry mengatakan mereka terpaksa memasukkan bayi-bayi ke dalam satu inkubator, yang “menyebabkan penyebaran penyakit dan ketidakmampuan untuk merawat mereka.” Foto: REUTERS/Mahmoud Issa