6 Cara Bagaimana Kurang Tidur Bisa Rusak Kualitas Hidup

6 Cara Bagaimana Kurang Tidur Bisa Rusak Kualitas Hidup

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 22 Jun 2015 19:05 WIB
6 Cara Bagaimana Kurang Tidur Bisa Rusak Kualitas Hidup
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta - Banyak orang tahu tidur yang berkualitas bisa mendorong rasa enak dan segar ketika bangun. Tapi lebih dari itu tidur sebenarnya punya peran penting.

Para ilmuwan lewat berbagai penelitian mulai menguak bagaimana kondisi kurang tidur berkaitan dengan kanker, alzheimer, dan performa akademis yang buruk. Hal ini menjadi perhatian serius karena makin banyak orang yang mengurangi jam tidurnya.

Ahli tidur Dr Amy Jordan dari University of Melbourne mengatakan padahal tidur adalah kebutuhan dasar mahluk hidup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika Anda mengambil tikus-tikus dan membuatnya tak bisa tidur terus menerus, mereka akan mati setelah 20 hari. Mereka mati bukan karena serangan jantung tapi mati karena berbagai komplikasi," kata Jordan dikutip dari ABC Australia pada Senin (22/6/2015).

Pada manusia, dampaknya tentu akan lebih besar seperti misalnya:

1. Kecelakaan di jalan

Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Inspektur Bob Rennie dari Kepolisian NT mengatakan bahwa orang yang terjaga selama 24 jam mirip seperti orang dengan kandungan alkohol 0,05 persen di dalam darahnya.

Karena lelah dan tak fokus maka mengemudikan kendaraan yang tadinya mungkin pekerjaan ringan bisa berubah menjadi suatu hal yang sangat berisiko.

"Beberapa kali saya pernah menempatkan orang-orang ke dalam kantong mayat karena mereka tertidur di belakang kemudi," kata Bob.

2. Alzheimer

Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Salah satu temuan mengejutkan yang diketahui belakangan ini adalah kaitan antara kurang tidur dengan penyakit saraf otak alzheimer.

Sebuah studi di tahun 2013 oleh ilmuwan dari Washington University menemukan bahwa masalah kurang tidur dan pembentukan plak di otak yang menjadi cikal alzheimer saling berhubungan.

"Ketika kita melihat secara khusus yang tidurnya buruk, mereka yang efesiensi tidurnya di bawah 75 persen lima kali lipat lebih mungkin terkena alzheimer pra klinis dibandingkan dengan mereka yang tidurnya baik," ujar salah satu peneliti Yo-El Ju.

3. Kanker

Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Dr Jordan dari University of Melbourne mengatakan ada studi dari Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan sel kanker pada tikus yang kurang tidur akan lebih cepat berkembang.

"Dapat dipastikan jika Anda punya kanker ditambah kurang tidur, sel kanker bisa dengan cepat bertambah parah dan menyebar ke tulang," kata dr Jordan.

"Saya pikir angka kematiannya juga lebih tinggi pada hewan yang kurang tidur. Mereka mati karena kanker lebih cepat," pungkas dr Jordan.

4. Depresi

Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Studi pada tahun 2005 di jurnal Sleep menemukan orang yang kurang tidur akan lebih rentan 10 kali mengalami depresi dan 17 kali alami kegelisahan.

Hal ini bisa membuat imunitas tubuh turun membuat berbagai penyakit mudah menyerang.

"Hasil ini menegaskan kembali hubungan dekat insomnia, depresi, dan kecemasan, setelah mengontrol ketat penjelasan potensial lainnya yang mungkin berhubungan," tulis peneliti di dalam studi.

5. Obesitas

Foto: Ilustrasi (Thinkstock)

Dr Jordan mengatakan orang yang kurang tidur atau alami gangguan tidur tingkat gula darahnya akan mengalami perubahan. Akibatnya seseorang jadi berisiko alami diabetes.

"Ada perubahan dalam jumlah berapa banyak Anda makan. Jadi orang yang hanya tidur empat jam per hari selama empat hari bila dikasih makan sepuasnya bisa mengonsumsi 500 kalori lebih banyak dari orang norma," kata dr Jordan.

Fenomena ini diduga karena orang yang kurang tidur terlalu capai untuk berolahraga atau karena terlalu lama terjaga jadi mereka punya lebih banyak untuk makan.

6. Performa akademis turun

Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Halaman 2 dari 7
Inspektur Bob Rennie dari Kepolisian NT mengatakan bahwa orang yang terjaga selama 24 jam mirip seperti orang dengan kandungan alkohol 0,05 persen di dalam darahnya.

Karena lelah dan tak fokus maka mengemudikan kendaraan yang tadinya mungkin pekerjaan ringan bisa berubah menjadi suatu hal yang sangat berisiko.

"Beberapa kali saya pernah menempatkan orang-orang ke dalam kantong mayat karena mereka tertidur di belakang kemudi," kata Bob.

Salah satu temuan mengejutkan yang diketahui belakangan ini adalah kaitan antara kurang tidur dengan penyakit saraf otak alzheimer.

Sebuah studi di tahun 2013 oleh ilmuwan dari Washington University menemukan bahwa masalah kurang tidur dan pembentukan plak di otak yang menjadi cikal alzheimer saling berhubungan.

"Ketika kita melihat secara khusus yang tidurnya buruk, mereka yang efesiensi tidurnya di bawah 75 persen lima kali lipat lebih mungkin terkena alzheimer pra klinis dibandingkan dengan mereka yang tidurnya baik," ujar salah satu peneliti Yo-El Ju.

Dr Jordan dari University of Melbourne mengatakan ada studi dari Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan sel kanker pada tikus yang kurang tidur akan lebih cepat berkembang.

"Dapat dipastikan jika Anda punya kanker ditambah kurang tidur, sel kanker bisa dengan cepat bertambah parah dan menyebar ke tulang," kata dr Jordan.

"Saya pikir angka kematiannya juga lebih tinggi pada hewan yang kurang tidur. Mereka mati karena kanker lebih cepat," pungkas dr Jordan.

Studi pada tahun 2005 di jurnal Sleep menemukan orang yang kurang tidur akan lebih rentan 10 kali mengalami depresi dan 17 kali alami kegelisahan.

Hal ini bisa membuat imunitas tubuh turun membuat berbagai penyakit mudah menyerang.

"Hasil ini menegaskan kembali hubungan dekat insomnia, depresi, dan kecemasan, setelah mengontrol ketat penjelasan potensial lainnya yang mungkin berhubungan," tulis peneliti di dalam studi.


Dr Jordan mengatakan orang yang kurang tidur atau alami gangguan tidur tingkat gula darahnya akan mengalami perubahan. Akibatnya seseorang jadi berisiko alami diabetes.

"Ada perubahan dalam jumlah berapa banyak Anda makan. Jadi orang yang hanya tidur empat jam per hari selama empat hari bila dikasih makan sepuasnya bisa mengonsumsi 500 kalori lebih banyak dari orang norma," kata dr Jordan.

Fenomena ini diduga karena orang yang kurang tidur terlalu capai untuk berolahraga atau karena terlalu lama terjaga jadi mereka punya lebih banyak untuk makan.

(mrs/mrs)

Berita Terkait