Jakarta -
Kompres dingin maupun hangat sama-sama dipakai untuk mengatasi nyeri akibat cedera. Namun seringkali sulit menentukan pilihan, jenis kompres manakah yang paling tepat digunakan.
Anne Rex, seorang dokter olahraga dari Cleveland Clinic Sports Health menyebut bahwa kompres dingin dengan es lebih tepat diberikan ketika mengalami nyeri akut. Es membuat pembuluh darah menyempit, sehingga sensitivitas terhadap rasa nyeri bisa diturunkan.
Sebaliknya, kompres hangat lebih cocok diberikan untuk mengatasi nyeri atau cedera yang sudah berlangsung lebih dari 6 pekan. Kompres hangat membuat pembuluh darah melebar, sehingga meningkatkan suplai oksigen ke jaringan-jaringan yang sedang dalam proses pemulihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konkretnya, nyeri atau cedera seperti apa saja yang butuh kompres dingin maupun sebaliknya? Berikut ini rangkumannya.
1. Terkilir
Foto: thinkstock
|
Standar penanganan cedera saat olahraga adalah RICE, kependekan dari Rest, Ice, Compression, and Elevation. Terkilir termasuk jenis cedera yang membutuhkan penanganan tersebut, terutama pemberian ice atau kompres dingin. Selebihnya, mengistirahatkan sendi yang cedera akan mempercepat proses pemulihan.Baca juga: Mengobati Lengan yang terkilir Akibat Angkat Beban Berat
2. Otot ketarik
Foto: thinkstock
|
Ketika otot terasa ketarik setelah olahraga berat, kompres dingin bisa menghentikan proses radang atau inflamasi yang antara lain ditandai dengan nyeri. Tetapi jika nyeri dan pegal-pegalnya tidak juga hilang setelah berhari-hari, kompres hangat bisa mulai diberikan.Namun yang terpenting, pastikan untuk melakukan pemanasan dan peregangan yang cukup sebelum mulai berolahraga. Pemanasan akan menjamin suplai oksigen yang cukup ke jaringan otot dan mencegah risiko mengalami cedera lagi.
3. Nyeri punggung
Foto: thinkstock
|
Jika penyebab nyeri punggung adalah cedera yang baru saja terjadi, kompres dingin lebih disarankan untuk mengatasinya. Namun jika nyeri tersebut berlangsung lama, maka pikirkan juga kemungkinan adanya penyebab lain seperti arthritis atau nyeri sendi. Konsultasikan ke dokter untuk penanganan jangka panjang, sembari meredakan nyerinya dengan kompres hangat.
4. Leher pegal
Foto: thinkstock
|
Kompres dingin maupun hangat sama-sama bisa dipakai untuk meredakan otot-otot leher yang tegang akibat posisi tidur yang salah, terlalu lama bekerja dengan komputer, atau memainkan gadget. Memang tidak ada panduan yang benar-benar baku, jadi sesuaikan saja mana yang efeknya lebih terasa.
Standar penanganan cedera saat olahraga adalah RICE, kependekan dari Rest, Ice, Compression, and Elevation. Terkilir termasuk jenis cedera yang membutuhkan penanganan tersebut, terutama pemberian ice atau kompres dingin. Selebihnya, mengistirahatkan sendi yang cedera akan mempercepat proses pemulihan.
Baca juga: Mengobati Lengan yang terkilir Akibat Angkat Beban Berat
Ketika otot terasa ketarik setelah olahraga berat, kompres dingin bisa menghentikan proses radang atau inflamasi yang antara lain ditandai dengan nyeri. Tetapi jika nyeri dan pegal-pegalnya tidak juga hilang setelah berhari-hari, kompres hangat bisa mulai diberikan.
Namun yang terpenting, pastikan untuk melakukan pemanasan dan peregangan yang cukup sebelum mulai berolahraga. Pemanasan akan menjamin suplai oksigen yang cukup ke jaringan otot dan mencegah risiko mengalami cedera lagi.
Jika penyebab nyeri punggung adalah cedera yang baru saja terjadi, kompres dingin lebih disarankan untuk mengatasinya. Namun jika nyeri tersebut berlangsung lama, maka pikirkan juga kemungkinan adanya penyebab lain seperti arthritis atau nyeri sendi. Konsultasikan ke dokter untuk penanganan jangka panjang, sembari meredakan nyerinya dengan kompres hangat.
Kompres dingin maupun hangat sama-sama bisa dipakai untuk meredakan otot-otot leher yang tegang akibat posisi tidur yang salah, terlalu lama bekerja dengan komputer, atau memainkan gadget. Memang tidak ada panduan yang benar-benar baku, jadi sesuaikan saja mana yang efeknya lebih terasa.
(up/vit)