Susah bangun pagi, bagi sebagian orang belum tentu berarti malas. Bisa jadi, tuntutan pekerjaan memang mengharuskan untuk tidur larut sehingga tidak mungkin bagun terlalu awal. Bahkan menurut penelitian, faktor genetik juga menentukan seseorang termasuk 'morning person' atau bukan.
Yang pasti, kebutuhan tidur ideal yang dianjurkan adalah 6-8 jam tiap malam. Jika memang pada malam sebelumnya tidur terlalu larut, maka bangun terlalu awal mungkin memang tidak lebih sehat dibandingkan olahraga pagi. Istirahat, bagaimanapun tetap penting agar sel-sel tubuh punya waktu untuk memulihkan diri dari kelelahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu bagaimana cara menebus kesempatan olahraga pagi yang terlewat? Jika memang tidak punya waktu di pagi hari, maka harus diingat bahwa memang tidak ada aturan bahwa olahraga hanya boleh dilakukan pada pagi hari. Olahraga sore atau malam hari, bahkan punya sejumlah kelebihan dibanding olahraga pagi.
Baca juga: Ini Keuntungan Olahraga Malam Dibandingkan Olahraga Pagi
Kalaupun ada kerugiannya, olahraga malam sering dikaitkan dengan keluhan susah tidur. Namun kondisinya tidak selalu sama pada setiap orang. Ada juga yang justru tidurnya menjadi lebih lelap setelah olahraga malam, sehingga seperti dikutip dari Thrillist, kerugian olahraga malam secara ilmiah memang masih diperdebatkan.
Di luar pilihan waktu antara pagi atau malam hari, perlu juga diingat bahwa pada prinsipnya olahraga tidak selalu butuh waktu khusus. Dengan selalu mengupayakan agar sepanjang hari tetap aktif secara fisik, sebenarnya kebutuhan untuk olahraga ringan sudah terpenuhi.
Faktanya, banyak orang yang menghabiskan waktunya seharian hanya dengan duduk di meja kerja. Meluangkan waktu untuk berjalan-jalan tiap 1-2 jam untuk sekadar pergi ke toilet atau ke dapur untuk mengambil minum, sudah sangat membantu memenuhi kebutuhan untuk bergerak. (up/vit)











































