Menurut psikolog anak dan remaja dari RaQQI Human Development and Learning Centre, Ratih Zulhaqqi, jika anak sudah cukup bisa diajak berkomunikasi dengan baik, tidak ada salahnya mengajaknya melakukan pekerjaan domestik di rumah. Tentunya jenis pekerjaannya disesuaikan dengan usianya.
Untuk anak usia 18-19 bulan, misalnya orang tua bisa minta tolong untuk mengambilkan barang seperti tisu, lap, buku, dan barang lain yang tidak membahayakan. Selain itu anak bisa diminta untuk membuang sampah ke tempatnya. Contohnya membuang tisu bekas ataupun plastik bekas kemasan makanan ke tempat sampah. Atau meminta anak untuk membereskan mainannya. Untuk kegiatan ini, orang tua bisa turut melakukan sembari memberi panduan pada si kecil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kemampuan Motorik Kasar Anak Terganggu Bila Keadaannya Seperti Ini
Ratih mengingatkan orang tua jangan terlalu memaksa balita 18-19 bulan untuk melakukan sesuatu secepat orang dewasa. Misalnya saja, orang tua meminta anak membuang sampah tapi anak berhenti dulu melihat kucing atau lainnya, nah orang tua jangan buru-buru marah.
"Jangan langsung diomelin kalau lama. Karena usia segitu baru belajar melakukan instruksi sederhana. Sebaliknya, perlu diapresiasi," tegas Ratih.
Meminta melakukan sejumlah instruksi sederhana sebenarnya bisa menjadi sarana untuk memperbanyak kosakata balita. Karena orang tua bisa mengenalkan aneka benda dengan meminta si kecil mengambil dan menaruhnya di tempat tertentu. Selain itu, menanamkan sejak kecil bahwa melakukan tugas domestik bisa dilakukan siapa saja.
Baca juga: Ketika Anak Pura-pura Menelepon Menggunakan Pisang
(vit/up)











































